Baca Juga: Ternyata Hari Ini Adalah Hari KOPRI, Simak yuk Apa Itu Korpri
In Ha, si gadis Pinocchio, menjadi korban dari ibunya sendiri yang hanya mengedepankan berkibarnya nama besar sebagai reporter. Sedari kecil dia ditelantarkan demi mengejar karir reporter dengan jalur yang tidak pas.
Keluarga Choi Dal Po pun demikian. Hancur berantakan karena sepak terjang sang reporter yang mendapat julukan si patung es. Demi memenuhi permintaan dari para petinggi di lingkaran politik dan bisnis, keluarganya dihancurkan dengan keji.
Pesan lain disajikan melalui adegan meninggalnya seorang ibu yang ingin menyumbangkan jantung untuk putri tercinta. Tanpa konfirmasi terperinci, media mengabarkan bahwa sang ibu meninggal karena diet terlalu keras. Putrinya pun menanggung malu dan siksa hati.
Kedua, sentilan pedas dikemas secara halus ditujukan pada netizen atau warganet. Jangan mudah terpancing berita! Cerna dulu sebelum menghakimi. Bersikaplah dewasa dan jangan mau dijadikan sebagai alat penggiring isu.
Sindiran ini ditampilkan melalui sikap masyarakat yang ikut menghakimi Choi Dal Po dan keluarganya. Dengan gencar media sengaja membakar emosi penikmat berita. Sayangnya masyarakat percaya dan serta merta ikut berperan menghancurkan keluarga ini.
Tanpa mengetahui bahwa di balik itu semua ada kepentingan para pihak yang sudah kehilangan nurani. Demi kepuasan pribadi dan golongan, mereka akan menjadi singa maha buas untuk orang-orang lemah.
Waspadalah dalam berselancar di dunia internet, pemberitaan, dan politik. Gunakan nurani sebelum ikut memberikan komentar dan penilaian, paling penting penghakiman.
Waspadalah berenang dalam lautan media sosial, jika Anda tidak ingin ikut ambil bagian menjadi pelaku kejahatan. Salam bahagia dan sehat selalu.
Mungkin teman Anda tertarik dengan artikel ini, mohon dibantu share kepadanya, ya. Terima kasih telah menjadi pembaca setia klikanggaran.com*