Ketika Jakarta Harus PSBB Lagi

photo author
- Senin, 14 September 2020 | 20:26 WIB
kuburan pondok rangon
kuburan pondok rangon

"Ini satu-satunya hal yang saya tahu bagaimana melakukannya, saya tidak bisa bekerja di bidang lain," tambahnya.


Baca juga: Komputer Kuantum China Lebih Dahsyat 1 Juta Kali daripada Buatan Google


Salon tempat Zulkifli bekerja hanyalah satu dari sekian banyak bisnis di Jakarta yang terpaksa tutup lagi.


Pihak berwenang telah menjanjikan bantuan untuk membantu mereka yang membutuhkan, tetapi Zulkifli mengatakan dia kehilangan dukungan selama putaran terakhir pembatasan.


"Saya tahu kami perlu mengatasi pandemi. Tapi saya juga butuh uang untuk anak-anak saya. Kami butuh makanan, kami perlu membayar pengeluaran kami ... dan penghasilan saya hilang," katanya.


Kembali ke pemakaman Pondok Ranggon, Adang dan rekan-rekannya terus menggali kuburan karena semakin banyak peti mati yang terbungkus plastik bersih berdatangan.


"Saya memiliki kekhawatiran dan ketakutan melakukan pekerjaan ini," kata Adang. "Saya hanya harus mempercayai Tuhan - saya mencoba untuk tidak membebani pikiran saya. Kami hanya harus menerimanya."


Sumber: Al Jazeera


Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tim Berita

Tags

Rekomendasi

Terkini

X