Lagi-lagi Jokowi Kecewa dengan Kinerja  Kementerian dan Lembaga. Kenapa?

photo author
- Selasa, 4 Agustus 2020 | 14:35 WIB
IMG_20200804_142234
IMG_20200804_142234


Jakarta, KlikAnggaran.com— Kinerja kementerian dan lembaga (K/L) kembali membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi).  Kekecewaan itu terutama terkait dengan penanganan pandemi Covid-19 yang dinilai masih lambat.


Apalagi, ada beberapa K/L yang bahkan belum memiliki Daftar Isiian Pelaksanaan Anggaran (DIPA). Tidak heran realisasi anggaran penanganan akibat Covid-19 masih rendah.


"Yang belum ada DIPA-nya saja masih gede banget, mungkin 40%-an belum ada DIPA. DIPA saja belum ada, gimana mau realisasi? Artinya apa? Di kementerian-kementerian, di lembaga ini aura krisisnya belum..., betul-betul belum, ya belum," ujarnya saat memberikan pengantar dalam rapat terbatas di Istana Negara, Jakarta, kemarin.


Menurut kepala negara, semua K/L masih fokus pada kegiatan harian. Padahal saat ini harus fokus agar perekonomian di kuartal III bisa berada di zona positif. Oleh karena itu, dia berharap semua K/L kembali fokus meminimalisasi dampak Covid-19 ke perekonomian.



"Oleh sebab itu, saya minta ini, Pak Ketua (Ketua Komite Kebijakan Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Airlangga Hartarto), urusan ini didetailkan satu per satu dari menteri-menteri yang terkait. Sehingga manajemen krisis ini kelihatan lincah, cepat, troubleshooting, smart-shortcut, dan hasilnya betul-betul efektif, kita butuh kecepatan," kata dia.


Jokowi kemudian kembali menyeruakan kekecewaan terutama ke realisasi anggaran yang masih minim hingga saat ini. Bahkan dari anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang disiapkan sebesar Rp 695,2 triliun yang terealisasi belum sampai setengahnya.



Padahal, penyaluran anggaran itu adalah salah satu langkah menumbuhkan perekonomian di kuartal III sehingga Indonesia bisa terhindar dari jurang resesi.


"Saya melihat memang urusan realisasi anggaran ini memang masih sangat minim sekali. Sekali lagi, dari Rp 695 triliun stimulus untuk penanganan COVID-19, Rp 695 triliun, baru 20% yang terealisasi, Rp 141 triliun yang terealisasi, baru 20%, sekali lagi, masih kecil sekali, kecil sekali," katanya.


Berikut adalah pidato lengkap Jokowi dalam ratas kemarin:


Bismillahirrahmanirrahim.


Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,


Selamat pagi,
Salam sejahtera bagi kita semuanya.
Yang saya hormati Bapak Wakil Presiden, para Menko, para Menteri, Kepala Lembaga yang hadir.


Dalam Rapat Terbatas pada pagi hari ini, yang sekali lagi, yang berkaitan dengan penanganan COVID-19 dan pemulihan ekonomi nasional. Saya ingin menekankan beberapa hal:
Yang pertama, saya tidak tahu sebabnya apa tetapi suasana pada minggu-minggu terakhir ini kelihatan masyarakat berada pada posisi yang khawatir mengenai COVID-19. Entah karena kasusnya meningkat, atau terutama (masyarakat) menengah-atas melihat karena orang yang tidak taat pada protokol kesehatan tidak semakin sedikit tetapi semakin banyak.


Dan kita tahu, sampai kemarin sudah ada 111.000 lebih kasus dengan case fatality rate 4,7 persen, dan angka kematian di Indonesia ini lebih tinggi 0,8 persen dari kematian global. Ini saya kira yang menjadi PR besar kita bersama. Selain itu juga, case recovery rate di negara kita, data terakhir adalah 61,9 (persen). Ini saya kira juga bagus, terus meningkat angkanya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Nisa Muslimah

Tags

Rekomendasi

Terkini

X