Padahal, Bapak Presiden pada tanggal 22 maret 2017, di saat membuka rapat terbatas mengenai evaluasi implementasi program hilirisasi pertambangan minerba di Kantor Kepresidenan mengatakan, "Menegaskan, penjualan komoditas mentah saat ini harus segera dihentikan." Jokowi juga menuturkan, "Saat ini sektor pertambangan sudah masuk dalam babak baru di sektor minerba yang menciptakan nilai tambah bagi perekonomian nasional. Kita juga menuju ke sana dan melompat lebih cepat lagi, bergerak ke negara industri jasa. Untuk jajaran kementerian, harus cepat menyelesaikan masalah dan hambatannya, baik dari segi regulasi dan perizinannya (CNN).
Nah, kalau kenyataan di lapangan berbeda, apa yang dikatakan Presiden dan apa yang dikerjakan Kementerian ESDM, tentu publik akan semakin bingung, mana yang benar? Bisa jadi Kepala Biro Layanan Informasi KESDM, diduga telah banyak menyesatkan informasi ke publik.
Beredar luas tulisan John Gunawarman dengan judul "Jonan di Seputar Reshuffel", banyak diposting di beberapa group WhatsApp. Tulisan itu menceritakan hadirnya Indira Soediro, sosok fenomel. Mantan Miss Asean dan Putri Indonesia di era tahun 1991 sampai dengan 1993, sebagai tim komunikasi KESDM sejak April 2017 (staff khusus Menteri Jonan).
Konon kabarnya sangat piawai mengangkat keterpurukan komunikasi KESDM di dunia internasional dengan bahasa Ingrisnya yang cas cis cus. Bahkan ikut menyukseskan tender wilayah Blok Migas di depan CEO, perusahaan global asing, pada awal Juli 2017. Mungkin sebelumnya dia tidak ditampilkan, menyebabkan lesunya pihak yang menawar lelang wilayah kerja migas.
Dan, bahkan mungkin juga Indira Sudiro ini ikut juga menyukseskan proses perundingan dengan PT Freeport Indonesia untuk perpanjangan kontraknya sampai dengan tahun 2041. Sehingga sangatlah pantas Indira Sudiro ini diperlukan, juga diperbantukan kepada Biro Layanan Informasi KESDM. Agar publik paham apa yang sedang terjadi di KESDM, yang menjadikan pengusaha smelter bisa bangkrut.
Demikian disampaikan oleh Yusri Usman, Direktur Eksekutif Center of Energy and Resources Indonesia (CERI) di Jakarta, Senin (23/7/2017).