kebijakan

Inilah Nama-Nama Pejabat yang Dikaitkan dengan Kenaikan Harga Pangan dan BBM oleh Warga, Singgung Subsidi!!

Jumat, 15 April 2022 | 05:03 WIB
Presiden Joko Widodo dan sejumlah menteri adalah nama nama pejabat yang dikaitkan dengan kenaikan harga pangan dan BBM oleh masyarakat (Canva.com)

KLIKANGGARAN – Presiden Joko Widodo, Menteri BUMN Erick Thohir, Menko Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan, dan Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan M.Lutfi adalah nama nama pejabat yang dikaitkan oleh masyarakat dengan kenaikan harga pangan dan BBM dan LPG nonsubsidi.

Selain nama nama pejabat tersebut, nama Komisaris Pertamina Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, Ketua DPR Puan Maharani, dan Presiden RI ke 5 Megawati Sukarno Putri juga dikaitkan oleh masyarakat dengan kenaikan harga bahan pangan dan BBM serta LPG Nonsubsidi.

Penjelasan nama nama pejabat yang dikaitkan dengan kenaikan harga pangan dan BBM tersebut terungkap dalam diskusi publik yang diselenggarakan Instituf for Developmnet of Economics and Finance (INDEF), Kamis (14/4/2022) yang dilakukan secara daring.

Baca Juga: Jelang Mudik Lebaran 2022, Menteri PUPR Instruksikan Pelebaran Tol Cikampek Segera Fungsional

Paparan tentang nama nama pejabat yang dikaitkan dengan kenaikan harga pangan dan BBM yang dilakukan Continuum Data Indonesia dalam diskusi publik tersebut, merupakan hasil penelitian terhadap respon masyarakat di media sosial Twitter.

Masyarakat yang tercermin dalam perbincangan di Twitter, mengaitkan kenaikan harga bahan paangan dan BBM dengan Presiden Joko Widodo dan sejumlah menteri.

“65% perbincangan mengaitkan kenaikan harga komoditas dengan Presden Joko Widodo (17.277 twitt), mengaitkan dengan Erick Thohir (2790), Luhut Binsar Pandjaitan (LBP (2705), Basuki Tjahya Purnama atau Ahok (2127) M. Lutfi (747), Puan Maharani (491), Airlangga (320) dan Megawati (262),” ungkap Natasha Yulian, peneliti Continuum Data Indonesia dalam diskusi tersebut.

Baca Juga: Resmi, Manchester United Pilih Erik ten Hag sebagai Pelatih Baru, Dikontrak 3 tahun, Tinggal Tanda Tangan Saja

Penelitian juga mengungkapkan, 69 persen perbincangan di Twitter berisi keluhan masyarakat terhadap kenaikan harga terhadap berbagai komoditas di pasaran.

Kedelai memiliki respon positif lebih besar. Sentimen negatif terjadi pada harga daging 88,57%, Pertamax 84,87%, LPG 83,99%, Minyak goreng 69,285.

Sementara itu, Kepala Center of Digital Economy and SME’s INDEF, Eisha M Rachbini, berpendapat kenaikan harga mengakibatkan inflasi tinggi yang berdampak pada beban harga produksi pada industri menjadi meningkat. listrik, LPG, BBM.

Baca Juga: Arti Nama Dhia Ul Haq, Tersangka Pemukulan dan Pengeroyokan Ade Armando yang Sudah DItangkap Polisi

Cost structure yang meningkat menurut Eisha akan menyebabkan harga produk akhir juga meningkat, dan dapat mendorong inflasi.

Dampak langsung dari kenaikan harga dan inflasi adalah daya beli konsumen juga akan menurun.
Ketika cost structure naik, tambah Eisha, maka appetide untuk berinvestasi kembali akan berkurang, karena modal industri menjadi terbatas.

Halaman:

Tags

Terkini