kebijakan

Kasus Keracunan Massal MBG Kian Meluas, Ahli IDAI Soroti Bahaya Dapur Terpusat dan Usulkan Hidupkan Kembali Kantin Sekolah

Jumat, 26 September 2025 | 17:34 WIB
Menyoroti kasus keracunan massal yang dialami para siswa yang diduga imbas menu MBG tak layak di sekolah. ((Instagram.com/@badangizinasional.ri))

Ia juga menyoroti pentingnya standar suhu masak: daging sapi minimal 71°C, ayam 74°C, ikan 63°C, dan telur wajib matang sempurna.

Baca Juga: Polemik BBM SPBU Swasta: DPR dan ESDM Tegaskan Kolaborasi dengan Pertamina Bukan Monopoli, Pengamat Ingatkan Soal Pengawasan

“Kalau ternyata yang menyebabkan keracunan bukan dari makanannya, tapi dari tangan yang terkontaminasi, itu juga bisa. Tapi mungkin jumlah korbannya tidak akan sebanyak itu,” jelas Yogi.

Investigasi BGN Temukan Pelanggaran

Badan Gizi Nasional (BGN) mengaku sudah menutup dua dapur di Cipongkor, Bandung Barat, karena terbukti melanggar SOP penyajian makanan.

“Memasak itu, makanan itu, dari dimasak, matang, maksimal, itu harus 6 jam langsung disantap,” ujar Wakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang, di Bogor, Kamis (25/9/2025).

Baca Juga: Siswa Tunanetra di SLB-A Jakarta Antusias Belajar dengan Smart Board, Kirim Harapan ke Presiden Prabowo

“Artinya, kalau mereka mau memberikan makanan ini jam 7 pagi, atau jam 8 pagi, masaknya harus jam 2. Jam 2 kira-kira matang, jam 3 berarti kan masih di bawah 6 jam,” imbuhnya.

Nanik menekankan, fokus utama bukan mencari kambing hitam melainkan melakukan koreksi bersama.

“BGN tidak akan mencari kambing hitam. Semua pihak harus sama-sama mengakui kesalahan agar perbaikan segera dilakukan,” tegasnya.

Baca Juga: Polemik Tarif Cukai Rokok 57 Persen: Kekagetan Menkeu Purbaya Dinilai Gaya, Pengamat Nilai Ada Dampak pada Lapangan Kerja

Korban Terus Bertambah

Data Dinas Kesehatan Bandung Barat (24/9/2025) mencatat 500 anak keracunan dari total 3.800 penerima MBG di Cipongkor. Di Mekarmukti Cihampelas, lebih dari 50 siswa juga alami gejala serupa.

Lonjakan korban ini memperlihatkan bahwa pengawasan distribusi MBG masih lemah dan menuntut perbaikan serius dari pemerintah.**

Halaman:

Tags

Terkini