Purbaya secara tegas menolak jika pembiayaan lembaga itu menggunakan dana negara.
“Kalau DEN bisa bangun sendiri, ya bangun saja sendiri. Saya anggarannya enggak akan alihkan ke sana,” kata Purbaya di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Senin, 13 Oktober 2025.
Ia juga menambahkan belum memahami secara menyeluruh konsep family office yang diinisiasi oleh Luhut sejak masa pemerintahan sebelumnya.
“Saya belum terlalu ngerti konsepnya. Walaupun Pak Ketua DEN sering bicara, saya belum pernah lihat apa sih konsepnya, jadi saya nggak bisa jawab,” ujarnya.
Menanggapi hal itu, Luhut justru merasa heran mengapa pembentukan family office menjadi perdebatan. Ia menegaskan program tersebut sama sekali tidak bersinggungan dengan APBN dan semata-mata bertujuan mendorong pertumbuhan ekonomi nasional hingga 8 persen.
“Family office itu enggak ada urusan dengan APBN. Ribut, ditabrakin lagi Ketua DEN dengan Menteri Keuangan,” tegas Luhut di Jakarta Selatan, Kamis, 16 Oktober 2025.
Baca Juga: Paling Banyak Mengakses Aplikasi Ayo Pramuka Kwarnas, Sekda Apresiasi Kwarcab Luwu Utara
"Siapa yang minta APBN? Enggak ada urusannya sama sekali APBN di situ,” tambahnya.
Meskipun keduanya sama-sama menampik adanya perseteruan, perbedaan pandangan dalam dua isu ekonomi strategis tersebut memperlihatkan adanya dinamika kebijakan di dalam tim ekonomi pemerintahan. Bagi publik, perbedaan itu menjadi cerminan pentingnya transparansi dan koordinasi di antara para pembuat kebijakan strategis negara.**
Artikel Terkait
Mahfud MD Kritik Rencana Menkeu Purbaya Bubarkan Satgas BLBI, Peringatkan Potensi Kerugian Negara hingga Rp95 Triliun
Menkeu Purbaya Ungkap Pertemuannya dengan Wapres Gibran: Bahas Anggaran TKD hingga Pesan Soal Gaya Komunikasi
Menkeu Purbaya Yakin Ekonomi Mulai Pulih, tapi Pengangguran Gen Z Masih Bertahan di Atas 15 Persen
Menkeu Purbaya Soroti Korupsi di Daerah, Tegaskan Reformasi Tata Kelola Belum Tuntas dan Skor Integritas Masih Rawan
Inilah yang Bikin Menkeu Purbaya Tepok Jidat dan Setel Alarm Ekonomi: Duit Pemda Parkir, Rumah Subsidi Seret Serapan