Jakarta, Klikanggaran.com-- Film The Tomorrow War yang rilis 2 Juli 2021 lalu menuai banyak kritik dan mendapat ulasan negatif.
Sebanyak 25 dari 38 kritikus yang dihimpun laman agregator Rotten Tomatoes mengkritik film The Tomorrow War dengan total nilai 52 persen.
Di Indonesia, film The Tomorrow War juga menuai perbincangan hangat karena menampilkan figur SBY yang sedang berjabat tangan dengan mantan Perdana Menteri Inggris, Gordon Brown.
Beberapa kalangan mengaku bangga, beberapa mengecam. Bagaimana tidak? Lini masa yang digunakan dalam The Tomorrow War ini tampak mengganggu.
Baca Juga: PM Malaysia: AUKUS Akan Menjadi Katalis untuk Perlombaan Senjata Nuklir
Plot The Tomorrow War ini berlatar tahun 2022 ketika tiba-tiba, sekelompok tentara masa depan muncul dari sebuah asap dan meminta bantuan kepada manusia untuk berperang melawan alien yang memusnahkan sebagian besar populasi manusia 30 tahun mendatang.
Sontak, semua presiden menjalin dukungan, tak terkecuali SBY (bukan Jokowi) yang tampil sedetik dalam ulasan berita salah satu televisi. Ya, mengapa SBY yang ditampilkan, bukan presiden kita saat ini?
Namun, saya tak ingin membahas hal tersebut. Munculnya Presiden Indonesia di film Holywood memang patut menjadi perbincangan.
Dalam “The Tomorrow War, SBY yang tampil menimbulkan polemik, tidak hanya karena kesalahan riset, tetapi juga mengingat secara umum sangat sedikit film Hollywood yang menampilkan Presiden Indonesia dalam cuplikannya.
Baca Juga: Lagi-Lagi Kurang Volume Pekerjaan di Pemkot Tasikmalaya, yang Ini di Kecamatan Cihideung
Salah satunya pernah kita temukan dalam serial “The West Wing” tahun 1999 yang menceritakan kunjungan Presiden Indonesia ke White House.
Sekalipun mendapatkan rating yang kurang memuaskan, film ini mengangkat satu isu lingkungan yang tidak bisa kita kesampingkan.
Film itu menceritakan mengapa alien yang sudah mendarat di Bumi sejak 947 M baru menampakkan diri pada tahun 2050, ribuan tahun ke depan. Alasannya adalah pemanasan global.
Alien yang tertimbun ribuan tahun di kedalaman es di daerah Siberia, Rusia, mulai aktif karena mencairnya es di daerah tersebut. Film memang tetaplah film yang mengandung unsur fantasi.
Akan tetapi, munculnya bencana/wabah akibat pemanasan global sudah menjadi kekhawatiran para pakar dan aktivis lingkungan.
Artikel Terkait
Selamat Jalan Jendral! Andalan SBY Mengorbankan Belasan Tumbal di Kantor DPP PDI
SBY, Satu Putaran Saja, dan P5: Positioning
Ketika SBY Mengungkapkan Kekecewaan: Mengapa Dunia Jadi Seperti Ini?
Dituduh Dalang Demo RUU Cipta Kerja, SBY: Fitnah!
Siti Fadilah Supari Mantan Menkes Era SBY Bebas, Siapkan Tanggulangi Covid19
Soal Pemulihan Ekonomi, SBY: Ya Kendalikan Pembelanjaan Negara!
Kubu Moeldoko Usul SBY Dirikan Partai Keluarga Cikeas