Baca Juga: Terkait Kaburnya 24 Tahanan di LPKA II Muara Bulian, Kapolda Jambi: Diduga Ada Kalalaian Personil
Pringgodani berasal dari kata Pring (Bambu) Nggon (tempat) dani (memperbaiki diri) yang berarti sebuah tempat untuk memperbaiki diri.
Menurut ibu penjaga warung kopi di sana, di lokasi tersebut ada tokoh spiritual yang cukup sakti mandraguna. Sampai saat ini dikeramatkan oleh masyarakat setempat. Namanya Eyang Panembahan Kotjo Nagoro. Petilasan ini biasa disebut sanggar oleh penduduk setempat. Dengan ukuran 5 meter x 5 meter.
Ada dua arca besar di pintu masuk sanggar, dan di dalam altar tertulis Eyang Panembahan Kotjo Nagoro. Inilah tempat pemujaan utamanya.
Ada pantangan bagi pelaku spiritual di sana, saat sedang mendaki atau sampai di pertapaan pelaku dilarang mengulas sejarah Pringgodani dan siapa Eyang yang linggih di sana. Pamali, katanya.
Baca Juga: BMKG Keluarkan Prakiraan Cuaca Berbasis Dampak, Luwu Utara Status SIAGA
Tempat ritual ini akan penuh selain saat pemilihan pejabat juga saat bulan suro, malam Selasa Kliwon, dan malam Jumat Kliwon.
Jika kita bukan pelaku spiritual juga tidak rugi mendaki ke sana. Di puncak Pringgodani, selain kita bisa melihat lautan, kabut tebal yang menyelimuti pepohonan, juga banyak warung makan dengan nasi goreng nDeso yang cukup bikin kangen.
Dengan nuansa beda, kita seperti ditarik pada suasana ratusan tahun yang lalu dengan aroma dupa dan wewangian bunga. Bagaimana, tertarik ke Pringgodani? Jalan bareng Nyai, yuk….
Salam damai semesta.
Penulis: Nyai Sampur
Editor: Blackrose
Mungkin teman Anda tertarik dengan artikel ini, mohon dibantu share kepadanya, ya. Terima kasih telah menjadi pembaca setia klikanggaran.com.