Meski hidup di abad ke-16, pandangan Shakespeare tentang cinta, kekuasaan, keserakahan, dan penebusan tetap relevan. Ia menunjukkan bahwa bahasa emosi manusia tak pernah lekang oleh waktu.
Hingga kini, Shakespeare menjadi bukti bahwa sebuah goresan tinta yang lahir dari hati dapat mengubah dunia. Penyair jenius ini tidak hanya menulis, tetapi meninggalkan karya abadi yang akan terus hidup selama manusia mencintai seni bercerita.**
Artikel Terkait
Kronologi dan Alasan Kenapa Film A Business Proposal Versi Indonesia Sepi Penonton, Benarkah Gara-Gara Abidzar?
Kibul Hollywood dan Arogansi Penjajah yang ditampilkan dalam Film Disney
Ending Film Lama Raanjhanaa Dibuat Ulang dengan Bantuan AI, Aktor dan Sutradara Protes, Studio sebut sebagai hasil kreatif
Komentar Pedas Hanung Bramantyo Soal Film Merah Putih: One For All, Soroti Budget Hingga Kualitas Hasil Produksi