Suara-suara keras berdengung, Rumi berjuang untuk tetap sadar. Menghadapi tiga lelaki penuh amarah bukanlah hal mudah baginya. Dengan nyaring dia gaungkan sekian ayat suci di dalam hatinya, memohon belas kasih Sang Maha Pemilik.
Samar-samar Rumi melihat kilat cahaya sebilah pisau kecil di tangan salah satu lelaki di ruangan itu. Lelaki itu menggores nadinya sendiri. Terlihat darah segar menetes, makin lama makin deras.
“Buka paksa mulutnya, cepat!”
Rumi mencoba melawan sekuat tenaga dengan jeritan menyayat di kedalaman hati. Matanya nyalang menatap Besari yang tergopoh keluar rumah. Dia memohon belas kasihan pada Sang Khalik, sebelum tubuhnya mengejang, lalu diam.
Sobat Klik, sampai artikel ini saya torehkan di sini, tak ada yang mengetahui dengan pasti bagaimana Rumi akhirnya bisa menyelamatkan diri. Saya menemukannya tergeletak di lantai tangga darurat dengan wajah seperti mayat.
Wallahualam bish-shawab
Beberapa bulan kemudian, saya mendengar kabar bahwa komplotan si orang pintar ini diusir dari hunian itu.*
Artikel Terkait
Cerita Mistis di Balik Gedung Tinggi, Siksaan Pasang Susuk dan Terkena Santet
Cerita Mistis dari Dieng, Suara Denting Sendok dan Cangkir
Kisah Mistis Besari, Perempuan Berperut Balon
Jeritan Mistis Besari Menjadi Milikku