Malam Jumat dan Ritual Mistis si Orang Pintar

KLIKANGGARAN – Malam Jumat Kliwon, Rumi berdiri di balkon dengan tubuh lemas. Wajahnya sedemikian datar, pias, dan tampak teramat lelah. Matanya menyorot tajam, penuh amarah, menatap jauh menembus gelap malam. Di dalam ruangan di balik punggungnya, Karma, si orang pintar, sedang menggelar ritual mistis.

Lengan kanan Rumi terkulai, sesekali bibirnya meringis menahan sakit. Setiap kali Karma menggelar ritual mistis dia ikut mendapat ganjaran. Kepalanya bergeser arah, diam-diam matanya melirik ke dalam ruangan di belakangnya. Masih gelap, tak ada tanda-tanda seseorang menghampirinya.

Rumi sebenarnya sangat tidak menyukai aneka macam jenis ritual mistis. Tapi, dia tidak tega membiarkan Besari, sahabatnya, bersama Karma dan teman-temannya. Setiap kali dia mencoba protes berakhir dengan tubuhnya biru lebam. Kali ini dia mendapatkan hadiah lengan yang mendadak seperti patah.

Baca Juga: Keyla Evelyne Yasir Ucapkan Selamat Kepada Elsa, Mantan Babysitter Diduga Selingkuhan Raden Indrajana Sofiandi

Kepala Rumi bergeser lagi, kembali menatap gelapnya malam. Perlahan matanya terpejam, hatinya mengalunkan harapan agar Besari segera menyudahi kegiatannya.

Doa sepertinya tidak cukup bagi sahabatnya yang cantik itu. Besari masih saja memanggil Karma ke rumahnya setiap kali merasa dirinya sakit. Tak kalah mengherankan, Besari juga memanggil Karma setiap menghadapi masalah.

Braaak!

Tubuh ringkih Rumi tersentak oleh suara pintu yang dibuka dengan kasar. Sosok tinggi dengan mata berkilat berdiri di tengah pintu balkon. Belum sempat Rumi mengulas senyum mencari simpati, tangan kanannya ditarik dengan kasar. Kontan Rumi menjerit kesakitan.

Baca Juga: Inilah Profil Nadia Mulya, Presenter Gugat Cerai Suami setelah 17 Tahun Pernikahan,

Karma melepas tangan Rumi dengan tak kalah kasar. Matanya melotot, merah penuh amarah. Kakinya menendang pintu dengan keras. Tangannya meninju dinding balkon di samping Rumi.

“Sebentar lagi giliran lehermu yang kupatahin kalau masih melawan. Cepat, masuk!” bentak Karma makin kasar.

Beberapa hari lalu Besari mengatakan pada Rumi bahwa Karma marah. Menurut Karma, sosok gaib yang mendampingi Rumi membuat pengobatan pada Besari selalu gagal. Untuk itu, Karma ingin mengeluarkan dan mengusir sosok itu.

“Sosok gaib apa? Cara ngusirnya gimana?” tanya Rumi hari itu.

“Gue juga nggak tahu, pokoknya minggu depan lu temenin gue berobat, ya,” jawab Besari.