Sekalipun Masih Lama, Ngak Salah kan Bahas Lebaran? Lebaran di Cengkareng: Satu-satunya Lebaran Betawi

- Sabtu, 9 Oktober 2021 | 09:40 WIB
Tradisi perayaan Lebaran Betawi  (dok. Klikanggaran/Humaedi)
Tradisi perayaan Lebaran Betawi (dok. Klikanggaran/Humaedi)

Hari kedua silaturrahim dilakukan ke kampung Tanah Koja. Hari ketiga ke Daerah Duri Kosambi. Hari keempat ke daerah Pondok Randu dan Bojong.

Hari kelima ke daerah Rawa Buaya. Hari keenam dan ketujuh menyesuaikan dengan kerabat masing-masing, ada yang ke Kampung Gondrong, Kalideres, atau Pedongkelan.

Adapun jadwal ke Kampung Pesalo Basmol Kembangan Utara biasanya dilakukan pada hari Jum'at minggu pertama atau kedua, mengingat orang Basmol biasanya hanya kumpul atau dapat ditemui di kampungnya pada hari Jum'at saja.

Baca Juga: Soal Tuntutan Jaksa, Juarsah Yakin Tak Senasib dengan Pendahulunya

Lebaran hari ketiga di depan rumah KH. Abdul Mubin

Menurut penuturan orangtua saya, H. Zahruddin, tradisi lebaran Betawi ini sudah ada sejak enjit (kakek) saya kecil. Jika kakek saya (Guru Muhammad Nadjihun) lahir pada 1890, maka artinya minimal tradisi ini sudah berlangsung sejak akhir abad 19 atau sudah lebih dari 100 tahun.

Apabila dahulu rumah yang didatangi masih sedikit, saat ini setidaknya rumah yang didatangi per hari antara kisaran 70-400 rumah dengan daerah terpadat adalah Duri Kosambi dan Tanah Koja.

Di rumah Betawi milik enjit (kakek) KH. Abdul Ghani di Kampung Pesalo Basmol. Rumah ini bertarikh 1903, salah satu rumah tradisional tertua di Betawi.

Baca Juga: KPK Pesan, Tancapkan Integritas dalam Tiap Langkah Tugas

Tradisi ini dapat berlangsung secara terus menerus karena penduduk Betawi Cengkareng berada di pinggiran Jakarta, sehingga tidak mengalami serbuan langsung modernisasi.

Populasi penduduk Betawi yang berjumlah besar, tidak adanya "cerita" penggusuran serta kristalisasi Betawi di kantung pesantren, merupakan faktor pendukung mengapa budaya ini masih bertahan.

Saat ini Betawi Cengkareng sedang berhadapan dengan godaan modernisasi lewat pembangunan apartemen dan perumahan modern di sekeliling.

Baca Juga: Waduh, Ternyata Wajah Calon Bayi Lesty Kejora Mirip Pria Lain

Semoga saja, godaan ini tidak meluluh lantahkan budaya tradisi lebaran Betawi satu-satunya yang masih bertahan.

Jika budaya ini hilang, maka hilang juga sebuah narasi tradisi etnis Betawi.

Halaman:

Editor: Insan Purnama

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X