KLIKANGGARAN--Selamat malam pembaca Nyai Sampur, malam jumat waktunya cerita mistis. Cerita mistis kali ini adalah pengalaman Nyai Sampur sendiri. Nyai yang sering kali hidup berpindah pindah, terkadang di Bali tidak jarang Nyai tinggal di desa kecil di lereng gunung lawu. Cerita Mistis kali ini adalah cerita mistis Lereng gunung lawu.
Lereng Gunung lawu selalu dekat dengan cerita mistis dan kisah horror, tempat yang memang di kenal angker yang sering kali membuat bulu kuduk berdiri. Seperti di cerita cerita Nyai sampur sebelumnya, Nyai hidup dengan suami Nyai. Tetapi karena pekerjaan kami, maka sering kali suami harus pergi dalam waktu yang cukup lama, dan nyai sendiri di rumah.
Cerita mistis lereng lawu bermula saat nyai sendiri di rumah. Beruntungnya nyai punya keluarga yang sangat mencintai Nyai. Tiap kali Nyai harus tinggal sendirian, ibu nyai yang tinggal di Surabaya, yang biasa nyai panggil mommy, nyaris setiap pagi dan malam video call.
Tidak harus kami duduk dan ngobrol saat video call, lebih sering saat video call kami sibuk melakukan aktifitas kami masing masing. Mommy menyiapkan sarapan untuk daddy dan adik adik nyai, pun Nyai bisa sambil mengerjakan pekerjaan rumah entah itu menyapu atau mengepel rumah.
Baca Juga: Perjuangkan Jalan Urat Nadi, Warga Ucapkan Terima Kasih kepada Dewan PALI, M Budi Khoiru
Ya… bagi mommy asalkan Nyai merasa ada yang menemani tidak sendirian, merasa dekat dengan keluarga itu sudah lebih dari cukup. Kebiasaan itu dilakukan mommy setiap hari! Pagi sebelum mommy berangkat kerja, dan malam saat mommy pulang kerja. Ini menjadi rutinitas wajib yang kami lakukan.
Tanpa kami sadari kebiasaan ini justru menciptakan cerita mistis Lereng Lawu yang mengerikan bagi nyai. Begini, suatu malam, saat itu sekitar pukul sembilan malam, ada hal aneh terjadi, pagar rumah Nyai yang setiap sore sudah Nyai gembok, tidak mungkin ada yang bisa masuk tanpa Nyai keluar membuka kunci gemboknya. Saat itu tiba tiba Mommy datang! Ya… mommy datang sendirian malam itu! Mommy yang tinggal di Surabaya sudah ada dihalaman rumah Nyai.
Apakah Nyai percaya dengan mata Nyai?? Apakah Nyai Percaya dengan sosok yang hadir di halaman rumah Nyai adalah Mommy? Tentu tidak! Karena nyai sudah sangat kenal mommy. Mommy tidak akan keluar kota tanpa daddy dan adik adik Nyai. Pun bagaimana mungkin itu mommy, jika mommy datang tanpa kendaraan apapun!
Baca Juga: Selebgram Stephanie Matoo Jual Kentut dalam Stoples, Ada yang Mau?
Saat itu Nyai sadar, ini sosok astral yang hanya menyerupa mommy, tetapi karena sosok itu sudah di depan mata Nyai, nyai berpikir, kalau Nyai terlihat ketakutatan, sosok gaib ini akan memperlihatkan wujud aslinya, dan Nyai belum bisa perkirakan bagaimana wujudnya. Akhirnya dengan menguatkan hati, Nyai berusaha setenang mungkin menghadapi mahluk itu.
Sosok yang menyerupa Mommy begitu saja masuk ke dalam rumah, dan duduk di ruang tengah, anehnya sosok ini bisa tahu gaya dan style Mommy, mommy punya tsirt hitam dengan bagian dada rendah juga celana jean warna biru tua. sosok astral itu menggunakan pakaian dengan nada yang sama walaupun tidak sama persis. Pun cara bicara dan bahasa tubuhnya, mirip sekali dengan mommy.
Kebiasaan mommy yang selalu minta dilayani itupun ditiru mahluk itu. Begitu masuk, sosok itu langsung duduk di sofa, melipat satu kakinya di sofa, dan langsung minta kopi dan rokok. tetapi yang beda Mommy yang tidak pernah bisa minum kopi hitam tanpa gula, sosok ini minta kopi hitam. Mommy nyai hanya minum kopi creamer! Makin jelas ini sosok jejadian!
Baca Juga: Wisata Spiritual Sapta Tirta, Tempat Semedi Pangeran Samber Nyowo
Saat itu Nyai berikan semua yang dia minta, dan kami ngobrol di sofa, jika di cerita cerita horror yang nyai dengar sosok jejadian akan meningglkan bau atau aroma lain. Sosok ini tidak sama sekali. Hanya matanya terlihat dingin, tanpa nyawa. Saat dia mulai banyak bicara, saat itu Nyai mulai beranikan diri, tanyakan siapa dia sebenarnya. Yang nyai ingat dia katakan “panggil saya mbak ning” saat nyai tanya mengapa menyarupa mommy, dia katakan “kalau aku dengan wujudku yang asli, kamu pasti ketakutan”