KLIKANGGARAN-- Kombinasi inflasi, konflik di Ukraina dan sanksi Rusia dapat "secara dramatis meningkatkan risiko ke depan" bagi Amerika Serikat, kata Kepala Eksekutif JPMorgan, Jamie Dimon, dalam surat tahunannya kepada pemegang saham pada hari Senin, lansir RT.com.
Kepala Eksekutif JPMorgan, Jamie Dimon, telah memperingatkan konsekuensi yang tidak terduga bagi perekonomian negara.
Menurut Kepala Eksekutif JPMorgan, Jamie Dimon, pecahnya konflik di Eropa telah mengubah banyak hal, mengguncang pasar, menyelaraskan kembali aliansi, dan merestrukturisasi pola perdagangan global. Itu memperkenalkan risiko dan peluang bagi AS dan negara-negara lain, tulisnya.
"Perang di Ukraina dan sanksi terhadap Rusia, setidaknya, akan memperlambat ekonomi global - dan itu bisa dengan mudah menjadi lebih buruk," kata Kepala Eksekutif JPMorgan, Jamie Dimon.
Baca Juga: Yulian Gunhar Sesalkan Tindakan Greenpeace Blokade Kapal Pertamina
Kepala bank terbesar AS itu menunjuk pada ketidakpastian tentang bagaimana konflik akan berakhir dan dampaknya terhadap rantai pasokan, terutama yang melibatkan pasokan energi.
“Lebih banyak sanksi dapat ditambahkan – yang dapat secara dramatis, dan tidak terduga, meningkatkan efeknya. Seiring dengan ketidakpastian perang itu sendiri dan ketidakpastian seputar rantai pasokan komoditas global, ini membuat situasi yang berpotensi meledak, ”kata Dimon. “Saya akan berbicara nanti tentang sifat genting dari pasokan energi global, tetapi untuk saat ini, sederhananya, pasokan itu mudah terganggu.”
Bankir itu menambahkan bahwa JPMorgan tidak khawatir tentang paparan langsungnya ke Rusia, meskipun "masih bisa kehilangan sekitar $ 1 miliar dari waktu ke waktu."
Baca Juga: Presiden Ukraina Datangi Kota Bucha yang Dilaporkan Terjadi Pembunuhan Massal oleh Tentara Rusia
Artikel Terkait
Turki Tolak 'Prasyarat' Ukraina untuk Menerima Senjata dari AS
PM Hungaria: Mustahil Gantikan Gas Rusia yang Murah dengan Alternatif Gas AS yang Lebih Mahal
Ada Keengganan AS dan Sekutunya Membela Ukraina seperti Diinginkannya, Kata Sebuah Sumber
Update Kasus Penistaan Agama oleh Pendeta Saifudin Ibrahim, Polisi Gandeng FBI untuk Lacak Keberadaannya di AS
AS Mengonfirmasi Akan Memberikan Perlindungan Senjata Kimia ke Ukraina
AS, Inggris, dan Kanada Menarik Diri dari Misi OSCE di Ukraina pada Pertengahan Februari
Donald Trump Sebut Kaum Kiri Radikal yang Memimipin AS Sekarang sebagai Ancaman Terbesar