Menurut Hartawani, salah seorang petani madu, saat ini mereka kesulitan untuk memenuhi permintaan pasar yang tinggi terhadap madu Sialang.
“Sejak pandemi ini permintaan meningkat 300 persen, sedangkan stoknya terkadang kosong. Kalau sudah habis pelanggan harus rela menunggu itu pun terkadang hasilnya tidak sesuai harapan”, ungkap Hartawan.
Berburu madu hutan menjadi berkah tersendiri bagi warga di Kabupaten Ogan Komeriung Ulu karena memiliki nilai ekonomi yang cukup tinggi.
Harga madu Sialang masih cukup menjanjikan yaitu seratus dua puluh ribu rupiah per kilogram.
Meski demikian warga tetap berharap adanya peran serta pemerintah setempat dalam membina dan mendistribusikan madu Sialang agar lebih dikenal masyarakat lebih luas lagi.
Artikel Terkait
Membantu Perekonomian Masyarakat Di Saat Pandemi Covid-19, Koramil 1208-03 Melalui Babinsa Bantu Petani Jeruk
Akses Kredit KUR Sulit Jadi Keluhan Petani Sawit ke Ma'ruf Amin; Mohon Bantuan Pak!
Di Tegal, Seorang Polisi Sulap Lahan Bengkok Menjadi Agro Wisata Unggulan. Hasilnya Bantu Kas Desa Rp 45 juta