bisnis

Jakarta Memanas: Pasokan Properti Premium Menipis, Permintaan Lonjak di Semua Sektor

Selasa, 18 November 2025 | 22:12 WIB
CBRE Indonesia memprediksi pasar properti Jakarta memasuki fase pertumbuhan stabil didorong pasokan terbatas dan peningkatan minat ruang premium. (CBRE)

(KLIKANGGARAN)--Pasar properti Jakarta diproyeksikan memasuki periode pertumbuhan berkelanjutan, ditopang daya tahan ekonomi nasional, terbatasnya pasokan baru, serta perubahan strategi para penyewa yang semakin mengutamakan kualitas.

Hal ini terungkap dalam Market Outlook CBRE Indonesia yang dipaparkan pada media briefing perdana, Selasa (18/11/2025).

Managing Director Advisory Services CBRE Indonesia, Angela Wibawa, menegaskan bahwa pasar memasuki fase positif setelah periode penyesuaian kota.

Baca Juga: BEM UI Demo Tolak KUHAP Baru, DPR Tetap Sahkan dan Tetapkan Berlaku 2 Januari 2026

“Pasar properti Jakarta memasuki fase pertumbuhan berkelanjutan. Pasokan baru yang terbatas di segmen primer akan mendukung stabilitas okupansi dan sewa, sementara perluasan ritel berbasis logistik tetap menjadi pendorong utama,” ujarnya.

Angela menambahkan, CBRE memperluas kehadiran bisnis Advisory di Indonesia untuk mendukung investor lokal dan internasional menavigasi dinamika pasar properti yang makin kompetitif.

Ekonomi Stabil Jadi Fondasi Keputusan Investasi

Anton Sitorus, Head of Research & Consultancy, memaparkan bahwa Indonesia konsisten bertumbuh rata-rata 5% selama lima tahun terakhir, dan tren tersebut diperkirakan berlanjut hingga 2027.

Baca Juga: Ketua Komisi III DPR Tegaskan KUHAP Baru Lebih Lindungi Warga, Penyadapan Wajib Izin Hakimget pemerintah mencapai pertumbuhan 6–8% pada 2029 disebut mencerminkan optimisme jangka panjang.

Menurut Anton, stabilitas ini menjadi landasan penting bagi keputusan ekspansi korporasi maupun investasi properti.

Sektor Perkantoran: Kualitas Lebih Penting dari Ukuran

Perubahan kebutuhan perusahaan menggeser tren lama ruang kantor.
Co-Head of Office Services, Judy Sinurat, menyebut penyewa kini mengejar gedung berlabel hijau, fasilitas modern, serta fleksibilitas ruang.

“Era di mana ukuran besar menjadi daya tarik utama telah berlalu,” ucap Judy.

Co-Head lainnya, Albert Dwiyanto, menambahkan data terbaru CBD Jakarta mencatat:

Halaman:

Tags

Terkini