Baca Juga: Kadis Dikbud Minta Napak Tilas Religi di Desa Pattimang Jadi Event Tahunan Daerah
“Kemudian, khusus bulan ini, beras terjadi deflasi yaitu -0,13 persen. Lima tahun terakhir, ini (deflasi beras) pertama di bulan September, di saat paceklik,” ungkapnya.
Deflasi beras tersebut menjadi sinyal baik bahwa harga pangan pokok tetap stabil, sementara pasokan meningkat dan daya beli masyarakat tetap terjaga.
Tantangan Menuju Swasembada Berkelanjutan
Meski berbagai indikator menunjukkan kemajuan, publik masih menantikan pembuktian nyata swasembada beras di lapangan.
Pasalnya, pengalaman tahun-tahun sebelumnya memperlihatkan bagaimana perubahan iklim dan kendala distribusi bisa memicu impor kembali.
Dengan keputusan menghentikan impor sementara, pemerintah dihadapkan pada tugas besar menjaga keseimbangan produksi, harga, dan stok beras nasional.
Masyarakat berharap kebijakan ini tidak berhenti pada tataran simbolik, tetapi benar-benar menjadi langkah konkret menuju kemandirian pangan Indonesia.**
Artikel Terkait
Mentan Andi Amran Pastikan Indonesia Tak Akan Impor Beras hingga Akhir 2025, Stok Nasional Capai Hampir 4 Juta Ton
Bulog Genjot Penyaluran Beras SPHP, Gandeng Ritel Modern, Pasar Rakyat, BUMN hingga Aparat untuk Stabilkan Harga
Inilah Janji Mentan Amran: Indonesia Diklaim Bisa Capai Swasembada Beras dalam Tiga Bulan Berkat Transformasi Pertanian Modern
Berantas Kecurangan di Pasar Beras, Mentan Amran Tegaskan Tak Ada Kompromi Bagi Pihak yang Rugikan Petani Indonesia
Skandal Bansos Beras Rp200 Miliar: KPK Tetapkan Staf Ahli Mensos Edi Suharto Tersangka, Kasus Seret Korporasi hingga Eks Dirjen
Bulog Ungkap Langkah Atasi 1.200 Ton Beras SPHP di Maluku Utara yang Nyaris Rusak Usai Sidak Komisi IV DPR RI