(KLIKANGGARAN) – Polemik seputar pasokan BBM non-subsidi mencuat kembali setelah sejumlah SPBU swasta menolak base fuel Pertamina dengan campuran etanol 3,5%. Operator menilai spesifikasi tersebut tidak sesuai standar teknis yang mereka terapkan.
Situasi ini menimbulkan kekhawatiran akan pasokan yang terganggu serta ketidakpastian regulasi di sektor hilir migas.
DPR Ingatkan Standar SPBU Swasta
Anggota Komisi VII DPR RI dari Fraksi PAN, Totok Daryanto, menegaskan bahwa SPBU swasta berhak memiliki standar teknis sendiri.
“Kita harus hormati standarisasi BBM swasta. Kita tidak bisa memaksakan untuk mengikuti standar Pertamina,” kata Totok kepada Jaringan Promedia, Jumat 3 Oktober 2025.
Totok juga mengkritisi kebijakan pemerintah yang membatasi impor BBM untuk SPBU non-Pertamina. Menurutnya, langkah itu justru berisiko menimbulkan kegaduhan karena potensi kelangkaan.
“Malah seharusnya pemerintah buka selebar-lebarnya impor BBM agar rakyat bisa dapat harga yang murah,” ujar mantan Bendahara Umum PAN ini.
Baca Juga: Tandatangani Perjanjian Kerja, 288 ASN PPPK Luwu Utara Dituntut Adaptif, Responsif, dan Inovatif
Pengamat: Koordinasi Kebijakan Energi Lemah
Pengamat kebijakan publik Sunardi Panjaitan menilai masalah ini memperlihatkan lemahnya koordinasi antar lembaga di bidang energi.
“Pertamina memang ditugaskan pemerintah sebagai penyedia utama, tapi standar teknis harus disepakati bersama, tidak semau Pertamina," katanya.
Menurut Sunardi, kebijakan pembatasan impor yang diarahkan agar SPBU membeli dari Pertamina rawan memunculkan monopoli terselubung.
Artikel Terkait
Polemik BBM SPBU Swasta: DPR dan ESDM Tegaskan Kolaborasi dengan Pertamina Bukan Monopoli, Pengamat Ingatkan Soal Pengawasan
Inilah Penyebab SPBU Swasta Masih Kosong Meski Ada Kesepakatan dengan Pertamina dan Kargo BBM Sudah Tiba di Indonesia
VIVO dan BP-AKR Batalkan Pembelian Base Fuel Pertamina, DPR Pertanyakan Kesepakatan Bahlil soal Kolaborasi SPBU Swasta
Kuota Impor BBM 110 Persen: Shell Curhat Ditolak Tambahan, VIVO-BP Mundur, Pemerintah Dorong Kolaborasi Pertamina dan SPBU Swasta
Shell Indonesia Keluhkan Kuota Impor BBM, Bahlil Tegaskan Jatah 110 Persen dan Dorong Kolaborasi SPBU Swasta dengan Pertamina