Tanpa Kesan Berlebihan, Ini Cara Efektif Bangun Personal Branding agar Bisnis Cepat Berkembang Lewat Strategi Media Sosial

photo author
- Senin, 1 September 2025 | 15:56 WIB
Ilustrasi bisnis yang efektif dengan membangun personal branding untuk menarik atensi publik di berbagai platform media sosial. ((Freepik.com))
Ilustrasi bisnis yang efektif dengan membangun personal branding untuk menarik atensi publik di berbagai platform media sosial. ((Freepik.com))

(KLIKANGGARAN) - Banyak pengusaha kerap merasa kikuk ketika diminta tampil di media sosial, terutama mereka yang enggan membicarakan diri, pencapaian, atau merasa terlalu pemalu.

Namun, membangun personal branding melalui platform digital kini menjadi langkah penting untuk memperluas jangkauan bisnis.

Aktivitas ini tidak hanya mendongkrak citra pemilik usaha, tetapi juga memperkuat posisi mereka sebagai sosok yang dipercaya di bidangnya.

Dampaknya, kepercayaan publik pun meningkat dan memberi kontribusi pada pertumbuhan pendapatan.

Baca Juga: Dijarah dan Dibakar, Pramono Anung Ungkap Kerugian Transportasi Publik Jakarta Capai Rp55 Miliar

“Promosi diri lewat media sosial tidak selalu berarti pamer. Ada banyak cara untuk tetap terlihat profesional sekaligus autentik,” tulis Forbes dalam laporannya yang dikutip pada Senin, 1 September 2025.

Salah satu strategi awal adalah melakukan kurasi konten. Pebisnis bisa membagikan artikel, blog, atau video relevan tanpa harus langsung memproduksi konten baru.

Agar lebih bernilai, opini atau refleksi pribadi dapat ditambahkan untuk memberi konteks pada audiens.

Baca Juga: Wakil Ketua MPR Eddy Soeparno Tekankan Pentingnya Dialog Damai, Ingatkan Publik Hindari Anarki demi Demokrasi Sehat

“Daripada sekadar menyebut diri sebagai ahli, tunjukkan lewat pengalaman, studi kasus, atau tips praktis. Dengan begitu, audiens melihat kompetensi tanpa merasa sedang dibombardir promosi,” ungkap Forbes.

Storytelling juga disebut sebagai strategi ampuh. Kisah pribadi, proses bisnis, atau pelajaran dari kegagalan bisa menciptakan kedekatan emosional dengan audiens.

Selain itu, menampilkan pengalaman pelanggan dan testimoni nyata akan memberi kredibilitas lebih besar.

Menurut penelitian Wyzowl, sembilan dari sepuluh orang lebih percaya cerita konsumen dibanding klaim dari bisnis.

Baca Juga: Masih Tahap Uji, BGN Pastikan Food Tray MBG Diganti Jika Terbukti Gunakan Minyak Babi, Pengecekan Libatkan BPOM dan Kementerian .

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muslikhin

Sumber: Liputan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X