anggaran

Indonesia Naikkan Anggaran Pemulihan Ekonomi Menjadi Rp 553,09 T

Kamis, 28 Januari 2021 | 11:12 WIB
anggaran pemulihan ekonomi nasional


Klikanggaran - Indonesia telah meningkatkan anggaran untuk program Pemulihan Ekonomi Nasional menjadi Rp 553,09 T atau setara $ 39,4 M. Program ini bertujuan meningkatkan dukungan fiskal dalam perjuangan menahan wabah virus Corona, kata seorang menteri pada hari Selasa (26/01/2021).


"Dalam rapat kabinet paripurna dan rapat lainnya, kami telah memutuskan besarannya menjadi Rp 553,09 T. Artinya, pemerintah melihat pemulihan ekonomi pada 2021 membutuhkan dukungan yang sama daripada pada tahun 2020." ungkap Airlangga Hartarto, Kepala Menteri Perekonomian Indonesia pada Brecorder.


Baca juga: Ketua Satgas Covid Doni Monardo Positif Terpapar Corona


Sebelumnya, anggaran pemulihan ekonomi pada tahun 2021 adalah Rp 372,3 T. meskipun pihak berwenang mengatakan ini mungkin membengkak setelah Presiden Joko Widodo mengumumkan akan menjalankan kampanye vaksinasi massal secara gratis.


Pada tahun 2020, pemerintah mengalokasikan Rp 692,5 T untuk program tersebut. Anggaran ini meliputi perbaikan rumah sakit, penyediaan peralatan dan layanan kesehatan untuk melawan pandemi. Namun program tersebut hanya mengeluarkan dana sekitar 579,78 triliun rupiah.


Baca juga: Indonesia Hadapi China dengan Klaim Kepemimpinan Islam Moderat


Anggaran Bansos dan Belanja Kesehatan


Indonesia secara resmi telah melampaui satu juta kasus virus korona pada hari Selasa. Angka infeksi dan kematian COVID-19 di negara Indonesia ini adalah yang tertinggi di Asia.


Dalam presentasinya, Airlangga mengungkapkan rencana untuk melipatgandakan belanja kesehatan menjadi Rp 104,7 T. Pemerintah juga menaikkan anggaran bansos dari Rp 110,2 T menjadi Rp 150,96 T.


Di forum yang sama, Febrio Kacaribu, pejabat kementerian keuangan,. memperkirakan defisit fiskal untuk 2021 akan menjadi 5,7% dari produk domestik bruto yang tidak berubah dari prospek kementerian sebelumnya. Defisit anggaran tahun lalu diperkirakan sebesar 6,1% dari PDB, terluas dalam beberapa dekade. Hal ini karena Jakarta meningkatkan pengeluaran untuk membantu ekonomi terbesar di Asia Tenggara mengatasi dampak pandemi.


Perekonomian mengalami resesi pertamanya sejak 1998 tahun lalu. Pemerintah mengharapkan ekonomi tumbuh 5% tahun ini, jauh lebih baik dari perkiraan kontraksi 1,7% menjadi 2,2% pada 2020.


Tags

Terkini