anggaran

Uang Makan Minum Pejabat Pemprov Sumut Fantastis, Sampai Ratusan Miliar?

Senin, 11 Maret 2019 | 18:00 WIB
Uang Makan

Jakarta, Klikanggaran.com (11-03-2019) - Luar biasa, begitulah kira-kira penilaian publik saat mengetahui uang yang dihabiskan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) hanya untuk makan dan minum pejabatnya. Berdasarkan dokumen yang didapatkan klikanggaran.com, rata-rata uang makan minum Pejabat Pemprov Sumut sampai ratusan miliar, fantastis bukan?

Uang makan minum pejabat Pemprov Sumut sampai ratusan miliar ini, digunakan untuk satu tahun anggaran alias setahun saja. Contohnya yang digelontorkan pada tahun 2017 oleh Pemprov Sumut Sebesar Rp124.096.097.476. Adapun anggaran di tahun-tahun sebelumnya kecenderungan sama, bahkan untuk tahun 2018 dan 2019 bisa lebih besar lagi.

Berarti, untuk memenuhi kebutuhan isi perut pejabat di lingkungan Pemprov Sumut dalam menjalankan tugasnya, dibutuhkan duit negara sebesar Rp 10,3 miliar hanya untuk satu bulan. Atau, jika dihitung per harinya, duit yang dihabiskan mencapai Rp 344,7 juta. Angka ini bisa lebih besar lagi mengingat Aparatur Sipil Negara (ASN) praktis kerja Senin sampai Jumat saja.

Selain uang makan minum Pejabat Pemprov Sumut sampai ratusan miliar yang fantastis, penggunaan anggaran ini dalam pelaksanaannya menurut publik sangat mengkhawatirkan. Masih berdasarkan data yang diperoleh klikanggaran.com, ditemukan sejumlah persoalan dalam penggunaan dana uang makan minum pejabat Pemprov Sumut.

Pertama, dari anggaran Rp124.096.097.476, hingga akhir September 2017 yang baru digunakan hanya sejumlah Rp47.102.949.040. Hal ini menimbulkan pertanyaan besar, bagaimana bisa anggaran yang direncanakan sampai ratusan miliar, namun hingga 9 bulan kerja baru puluhan miliar yang digunakan?

Jika Pemrov Sumut beralasan, realisasi yang rendah menjelang habis waktu tahun anggaran demi penghematan, sepertinya adalah hal yang sulit diterima. Untuk menjawab ini, klikanggaran.com pun mewawancarai Jajang Nurjaman, Koordinator Investigasi Center for Budget Analysis (CBA), melalui pesan WhatsApp.

Menurut Jajang, minimnya realisasi anggaran bukanlah penghematan, melainkan pejabat Pemprov Sumut yang malas bekerja.

“Ingat ya, meskipun ini anggaran makan dan minum, tapi dituangkan dalam bentuk kegiatan-kegiatan. Jadi semakin sedikit uang yang digunakan semakin sedikit kegiatan yang dikerjakan,” jelas Jajang.

Masih menurut Jajang, bahkan ada kemungkinan indikasi permainan. Sebab anggaran untuk makan minum seperti sengaja dihabiskan di akhir tahun anggaran. Hal ini menurut Jajang lumrah terjadi dalam permainan penggunaan APBD.

“Bayangkan saja, sisa uang sebesar Rp 76,9 miliar dihabiskan hanya dalam waktu tiga bulan, Oktober, November, dan Desember,” tutup Jajang.

Baca juga ; Ada Penyimpangan Antara Data SIMBADA dengan Kondisi Fisik Aset Pemprov Sumut?

Tags

Terkini