Jakarta, Klikanggaran.com (24/9/2017) - Asyiknya menjadi pejabat daerah yang mendapatkan berbagai fasilitas dari uang negara, uang yang didapatkan dari pemberian rakyat. Rakyat tak pernah meminta imbalan sepeser pun, tapi sering kita melihat tindakan pejabat yang suka menghambur-hamburkan uang negara untuk lingkungannya saja, tanpa memperhatikan kepentingan rakyat. Demikian gerutu seseorang mewakili publik.
Gerutuan tersebut beriringan dengan masuknya laporan terkait Pemerintahan Kabupaten Ponorogo. Kota yang terkenal dengan kota budaya dan reog ini, pejabatnya dinilai publik senang sekali menghambur-hamburkan uang. Anggaran hingga miliaran rupiah hanya untuk urusan perut pegawainya, dan lagi-lagi, bukan untuk kesejahteraan rakyatnya.
Contoh faktanya, Pemkab Ponorogo pada tahun 2015 untuk belanja makan dan minum saja harus menghabiskan anggaran sampai Rp13.606.089.709. Angka yang sangat fantastis untuk makan dan minum, dan alokasi anggaran tersebut dari tahun ke tahun mengalami kenaikan.
Sebagaimana laporan yang diperoleh Klikanggaran.com, untuk tahun 2014 Pemkab Ponorogo menghabiskan anggaran untuk belanja makan dan minum sampai sebesar Rp12.596.120.979. Jadi setiap tahun alokasi anggaran untuk belanja makan dan minum Pemkab Ponorogo mengalami kenaikan sebesar Rp1.009.968.730.
Bagaimana dengan kinerja pejabat Pemkab Ponorogo selama ini? Mari kita lakukan riset kecil-kecilan. Pada bulan Agustus 2017 kemarin, sejumlah mahasiswa menyuarakan aspirasi dan tuntutannya terhadap kinerja Bupati dan Pemkab Ponorogo selama ini. Mereka melihat bahwa daerah Ponorogo masih buruk dalam hal prasarana insfrastruktur jalan, dan tidak ada transparansi pada berbagai penggunaan anggaran. Itu adalah salah satu contoh dari beberapa hal yang mereka suarakan.
Jadi begitulah, kinerja Pemkab Ponorogo di mata publik terbilang buruk. Mereka mengatakan, anggaran lebih banyak dikuras hanya untuk makan dan minum sambil ongkang-ongkang kaki daripada melakukan perbaikan infrastuktur jalan yang rusak.