Jakarta, Klikanggaran.com (3/9/2017) - Manajemen aset Pemerintah Kota Bekasi tahun anggaran 2014 dan Semester I tahun anggaran 2015 dinilai sangat memprihatinkan, bahkan bisa dikatakan sangat buruk. Gimana tidak, arti penting terhadap pengelolaan aset maupun Barang Milik Daerah (BMD) yang katanya mesti tercipta Akuntabilitas, Pengamanan, dan Kemanfaatan, pada kenyataannya jauh dari ketiga kata tersebut.
Sebagaimana laporan yang diperoleh Klikanggaran.com terlihat bahwa pengelolaan aset oleh Pemkot Bekasi masih banyak masalahnya, dari tahun 2011 hingga tahun 2014. Bahkan, anggaran aset tersebut hampir mencapai puluhan miliar rupiah dalam pengeluarannya.
Misalnya pada kasus di tahun 2011 saja, manajemen aset Pemkot Bekasi sebagai berikut:
1. Tanah, gedung, dan bangunan serta peralatan senilai Rp 6,74 miliar tidak dapat ditelusuri keberadaannya.
2. Tanah sebanyak 1.858 bidang belum memiliki nilai.
3. Tanah serta gedung dan bangunan yang dikuasai dan digunakan oleh pihak lain senilai Rp 10,11 miliar belum ditetapkan statusnya.
Kasus di atas merupakan kasus tahun 2011, belum kasus-kasus tahun berikutnya, seperti tahun 2012,2013, hingga 2014.
Melihat begitu buruknya manajemen aset oleh Pemkot Bekasi ini, tentu melahirkan banyak kekecewaan. Sehingga, tidak aneh jika akhirnya publik berpikir, akuntabilitas terhadap rakyat sepertinya bukanlah sebagai arti penting bagi pejabat kota Bekasi. Apakah tak peduli, aset mau hilang atau rusak? Atau, yang penting gaji besar dan hidup enak?