anggaran

Anggaran Perpustakaan Nasional Hanya Rp 563 M, Komisi X: Silahkan Komunikasi dengan Presiden

Kamis, 21 Juli 2016 | 06:21 WIB

Jakarta, KlikAnggaran.com - Berdasarkan survei tiga tahunan yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2012 menyebutkan bahwa 17,66 persen anak-anak Indonesia yang memiliki minat baca. Sementara, yang memiliki minat menonton mencapai 91,67 persen. Hasil tersebut mengindikasikan bahwa perlu gerakan massif dari segala pihak untuk meningkatkan budaya membaca pada anak. Pemerintah, dalam hal ini Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI) punya peran penting untuk meningkatkan budaya baca, namun anggaran yang akan diterima oleh PNRI pada tahun 2017 hanya Rp563 Miliar dari kebutuhan PNRI sebesar Rp1,874 T.

 

Wakil Ketua Komisi X DPR RI, Abdul Fikri Faqih, menilai Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI) memiliki tugas besar dalam meningkatkan budaya baca, maka harus didukung anggaran yang memadai. Fikri menganjurkan pada PNRI untuk berkomunikasi dengan Presiden mengenai permasalahan anggaran, demikian ditekankannya usai RDP dengan Kepala PNRI di Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (20-07-2016).

“Dengan kondisi keuangan negara dan kapasitas fiskal negara yang sedang sulit, Komisi X mendorong PNRI untuk banyak berkomunikasi dengan Presiden. Karena meningkatkan minat baca dan tingkat literasi yang sungguh sangat terpuruk, ini harus ada usaha lebih, usaha tersebut harus didukung anggaran yang memadai,” kata Fikri.

"Kekurangan anggaran yang cukup besar ini cukup membuat pesimis. Kalaupun tidak dipenuhi seluruhnya, ya ada sebagian yang prioritas seperti meningkatkan minat baca dan literasi ini menjadi prioritas. Paling tidak, anggaran juga tidak turun,” imbuh politisi F-PKS itu.

Fikri berharap, Kepala PNRI dapat memberikan penjelasan segamblang-gamblangnya kepada Presiden dan Kementerian terkait, bahwa hal ini sangat urgent dan penting bagi negara. RDP juga meminta PNRI mendorong peningkatan indeks minat baca dan indeks literasi, pelayanan perpustakaan berbasis digital, ekosistem digital, hingga akses layanan baca untuk masyarakat yang tidak terkoneksi dengan internet. Juga dalam rangka diversifikasi layanan perpustakaan, pengembangan bahan pustaka, dan penambahan jumlah pustakawan.

 

Tags

Terkini