Jakarta, Klikanggaran.com (16/12/2017) - Informasi dari akun Twitternya @infohumasBMKG, diberitakan bahwa BMKG memberikan peringatan dini tsunami di Jabar, DIY, dan Jateng. Terkait dengan gempa dengan magnitude 7,3 SR tersebut BMKG menginformasikan bahwa pusat gempa berada pada koordinat 8.03 LS, 108.0 4BT dengan kedalaman 105 km.
Langit Indonesia sedikit mendung, karena telah terjadi gempa yang cukup lama. Diketahui, gempa ini menggoyang sejumlah daerah di Pulau Jawa pada Jumat, 15 Desember 2017 malam sekitar pukul 23.47 WIB.
Saat pulau Jawa digoyang gempa bumi, Pemerintah Daerah Provinsi Kalimantan Selatan digoyang gempa pula. Yaitu, sejumlah 59 kendaraan di sekretariat daerah tidak dapat ditunjukkan keberadaannya.
Berdasarkan informasi yang diterima Klikanggaran.com, Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi Kalimantan Tengah tidak dapat menunjukkan 59 kendaraan bermotor dengan nilai sebesar Rp3.496.081.108. 59. Aset kendaraan ini terdiri dari 11 kendaraan roda empat senilai Rp2.840.692.077, dan 48 kendaraan roda dua senilai Rp655.389.031. Dan, terdapat satu kendaraan dibawa oleh pegawai yang telah pension, yaitu Opel Blazer KH 771 AU.
Persoalan 59 aset kendaraan yang tidak dapat ditunjukkan keberadaannya oleh Setda ini, membuat Koordinator Corong Rakyat (Corak), Wahyuono, merasa berang. Aktivis sekaligus pengamat yang akrab dipanggil Ono ini merasa sangat kecewa dengan buruknya pengelolaan aset negara tersebut.
Untuk itu Ono berpendapat, lebih baik pihak Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK untuk segera turun tangan, menyikapi persoalan tidak jelasnya aset kendaraan tersebut.
"Panggil saja Gubernur Kalimantan Tengah, Sugianto Sabran, ke KPK, biar jelas,” cetusnya.