Jakarta, Klikanggaran.com (26/10/2017) - Akomodasi tamu untuk makanan dan minuman sebesar Rp705.700.000 untuk 6 bulan, kalau boleh dibagi rata antara Bupati Taufiqurahman dengan Wakil Bupati, masing-masing mendapat anggaran makan dan minum sekitar Rp352.850.000.
Berarti, kalau anggaran makanan dan minuman Bupati sebesar Rp 352 juta itu untuk 6 bulan, maka rata-rata per bulan untuk makanan dan minuman Bupati adalah sebesar Rp58.808.333. Dan, anggaran akomodasi tamu Bupati ini, baru satu item program. Item lain untuk proyek "akomodasi tamu" Bupati dan Wakil Bupati masih banyak berceceran di Bagian Umum dan Protokol Setda Pemerintah Daerah Kabupaten Bupati.
Proyek dan akomodasi tamu ini memang kebutuhan untuk Bupati Nganjuk dalam rangka menjamu para tamunya. Kalau dilihat dari anggaran akomodasi tamu, enak menjadi tamu Bupati, karena anggarannya mahal dan besar. Dan, sudah bisa dibayangkan, makanan dan minuman yang disuguhkan pasti sangat bergizi dan enak-enak sekali.
Nah, dengan Bupati Nganjuk kena OTT KPK, sepertinya para tamu Bupati jadi tidak lagi dilayanin dengan makanan dan minuman yang enak-enak. Tapi, sebetulnya itu bukanlah masalah, karena biarpun Bupati Nganjuk kena OTT KPK, para tamu yang datang ke kabupaten akan tetap dilayanin seperti "raja" oleh Wakil Bupati.
Hal pentingnya saat ini adalah, Bupati Nganjuk yang kader PDI Perjuangan ini pada akhirnya harus berhadapan lagi dengan KPK. Yang sebelumnya bisa mengalahkan KPK di praperadilan, dan bebas dari status tersangka koruptor, bagaimana setelah kena OTT KPK kali ini?
Apakah Bupati Nganjuk akan melakukan praperadilan lagi sebagai jalan untuk meloloskan diri dari status tersangka dari KPK? Kita lihat nanti, bagaimana aksi kader PDI Perjuangan tersebut.