KLIKANGGARAN-- CEO Facebook, Mark Zuckerberg, menyalahkan "upaya terkoordinasi" oleh media untuk "melukis gambaran palsu" perusahaan dengan "secara selektif [menggunakan] dokumen yang bocor."
Mengutip RT.com, Zuckerberg mengatakan kepada investor bahwa serentetan reportase yang sedang berlangsung berdasarkan dokumen yang bocor dari pelapor Frances Haugen dan lainnya bukanlah "kritik dengan itikad baik."
Zuckerberg mengklaim bahwa liputan berita tidak mencerminkan upaya perusahaan untuk mengekang ujaran kebencian dan disinformasi, mencatat bahwa Facebook bukanlah "penggerak utama" polarisasi masyarakat.
Baca Juga: Nama-Nama Jawara Pilkades Serentak Kabupaten PALI 2021
Zuckerberg mengatakan bahwa Facebook tidak dapat "mengubah dinamika media yang mendasarinya".
Dia menambahkan bahwa tanggung jawab seharusnya tidak ada pada perusahaan teknologi untuk “[menyeimbangkan] nilai-nilai sosial yang sulit” dan menyerukan “peraturan untuk memberikan kejelasan.”
Pernyataannya datang pada hari yang sama ketika Haugen, mantan manajer produk di tim misinformasi sipil Facebook, mengatakan kepada Parlemen Inggris bahwa perusahaan itu "mensubsidi kebencian" dengan menggunakan sistem yang "memprioritaskan dan memperkuat konten yang memecah belah dan mempolarisasi."
Awal bulan ini, Haugen mengatakan kepada Kongres AS bahwa perusahaan memprioritaskan "keuntungan di atas keselamatan," dan mengklaim tidak mengambil tindakan pencegahan yang memadai untuk memastikan keamanan 2,9 miliar penggunanya.***
DISCLAIMER: Artikel ini telah terbit di RT.com dengan judul artikel "Zuckerberg claims Facebook is victim of ‘coordinated media effort’ to tarnish its image with leaked documents"
Artikel Terkait
Facebook, WhatsApp dan Instagram Mati Orang-orang Pun di Seluruh Dunia Panik, eh Untung Ada Twitter Lho
Zuckerberg Kehilangan Lebih dari 6 Miliar Dolar karena Tumbangnya Kerajaan Facebook dalam Beberapa Jam
Facebook dkk Mulai Terkoneksi Internet Lagi Setelah 6 Jam Mati, Pakar: Bisa Saja Ada Sabotase Orang Dalam
Mantan Pegawai Menyebut Facebook Seperti Tembakau, 'Menempatkan Keuntungan di Atas Keselamatan', lho?
Wow, Telegram Menyambut Kedatangan 70 Juta Pengguna Baru setelah Facebook dan Anak-anaknya Mati Suri
Terjadi Lagi??? Facebook, Instagram, Facebook Messenger, dan WhatsApp Offline Dua Kali dalam Seminggu
Sepertinya Kacamata Facebook Bakalan Dilarang di Rusia sebab Kekhawatiran Spionase
Apple Tak Mau di Facebook dan Instagram Ada Postingan Wanita Mencari Pekerjaan di Timteng