KLIKANGGARAN-- Mungkin kadang-kadang banyak yang bertanya kok bisa jalan tol dibangun di atas rawa-rawa yang membentang luas seperti jalan Tol Palembang-Indralaya.
Memang, di setiap pelaksanaan pembangunan Jalan Tol tentunya kadang dihadapi hambatan di lapangan mulai dari kondisi topografi yang sulit dijangkau, hingga kendala pada permukaan tanah yang akhirnya menyebabkan proses konstruksi terhambat seperti Tol Palembang-Indralaya yang melintasi daerah persawahan dan rawa-rawa.
Jalan Tol Palembang-Indralaya sendiri adalah salah satu ruas yang terletak di Sumatera Selatan dengan panjang total 22 Km. Tol Palembang-Indralaya terbagi kedalam tiga seksi, yakni Seksi I: Palembang–IC Pemulutan, Seksi II: IC Pemulutan–IC KTM Seksi III: IC KTM–Simpang–Indralaya.
Baca Juga: Vincent Verhaag Janji Kepada Jessica Iskandar dan Anaknya : Hanya Maut Yang Memisahkan Kita
Melansir Badan Pengaturan Jalan Tol Kementerian PU, pekerjaan jalan Tol Palembang-Indralaya menggunakan salah satu teknologi konstruksi untuk mempermudah dan mempercepat proses konstruksi di lapangan.
Teknologi yang digunakan, yakni Vacuum Consolidation Method (VCM). Teknologi ini merupakan terobosan baru dalam pelaksanaan konstruksi Jalan Tol di Indonesia yang sukses diterapkan pertama kali pada pelaksanaan pembangunan Jalan Tol Palembang-Indralaya.
Teknologi VCM juga merupakan perangkat teknologi yang ramah lingkungan serta meminimalisir sumber daya dan penggunaan alat berat di lapangan.
Baca Juga: Kejati Jabar Selidiki Dugaan Korupsi pada PT RG Rajawali II, Anak Perusahaan BUMN RNI
Teknologi VCM memiliki manfaat dalam mengurangi kadar air maupun kadar udara dalam tanah karena pada daerah tersebut dominasi dengan pembangunan jalan di atas tanah rawa dengan medan yang berat, sehingga memerlukan metode konstruksi khusus.
Hadirnya teknologi VCM juga sekaligus digunakan untuk mempercepat penurunan dan meningkatkan daya dukung tanah asli yang lunak.
Dengan melakukan pemompaan vakum pada tanah yang dimaksudkan untuk mengurangi kadar air maupun kadar udara pada butiran tanah, sehingga dapat mempercepat penurunan jangka panjang dan perbedaan penurunan.
Baca Juga: Terdakwa Kurir Narkoba di Muba Dituntut JPU Hukuman Mati
Karena perbaikan tanah bersifat mekanis dan tidak menggunakan bahan-bahan kimia.
Kelebihan teknologi ini ialah memiliki gangguan yang rendah terhadap kegiatan pekerjaan lainnya, bahkan dapat melakukan overlap dengan pekerjaan lain sehingga jadwal konstruksi secara keseluruhan dapat dipersingkat.***
Artikel Terkait
Youtuber "Sampah" Itu Pun Tertangkap di Jalan Tol Tangerang-Merak
Waskita Karya Jual 4 Jalan Tol, Demi Memperbaiki Kas Perusahaan?
Beberapa Titik Penyekatan Daerah Perbatasan dan Jalan Tol Selama PPKM Darurat
Jokowi Pamer Jalan Tol Trans Sumatera Sepanjang 531 Km
Gubernur Bengkulu Komentari Jalan Tol yang Punya Terowongan Tembus Bukit Barisan, Apa Katanya?
Masyarakat Tidak Makan Aspal, Apakah APBN Pro Rakyat? Kenapa Banyak Dibangun Jalan Tol?