Klikanggaran.Com – Misi bersama Badan Antariksa Jepang (JAXA) dengan Badan Antariksa Eropa (ESA) yang diberi nama BepiColombo yang diluncurkan pada 2018, mengirimkan tangkapan gambar Planet Merkurius pada 1 Oktober 2021.
Seperti dilaporkan Sky News, gambar permukaan Merkurius direkam oleh wahana luar angkasa tersebut dari jarak 200 km dari permukaan Merkurius yang tampak bopeng dan diselimuti kawah.
Merkurius adalah planet terkecil di tata surya kita dan paling dekat dengan matahari. Di Merkurius, matahari akan terlihat tiga kali lebih besar di langit daripada dari Bumi.
"Terbang itu sempurna dari sudut pandang pesawat ruang angkasa, dan sungguh luar biasa akhirnya melihat planet target kami," kata Elsa Montagnon, Manajer Operasi Pesawat Luar Angkasa untuk misi tersebut.
Baca Juga: Aktris India, Deepika Padukone, Memenangi Penghargaan Global Achiever untuk Aktris Terbaik
Kamera pemantau telah menangkap foto hitam-putih planet ini dalam resolusi 1024x1024 serta beberapa elemen struktural pesawat ruang angkasa, termasuk antena dan magnetometernya.
BepiColombo melakukan penerbangan terdekat ke permukaan di sisi malam Merkurius, sehingga gambar yang diambil berasal dari ketinggian sekitar 1.000 km.
"Rasanya luar biasa melihat gambar Merkurius yang hampir hidup ini," kata Valetina Galluzzi, salah satu penyelidik sistem pencitraan SIMBIO-SYS BepiColombo yang akan digunakan sekali di orbit Merkurius.
"Itu benar-benar membuat saya senang bertemu dengan planet yang telah saya pelajari sejak tahun-tahun pertama karir penelitian saya, dan saya ingin sekali mengerjakan gambar Merkurius baru di masa depan," tambahnya.
Baca Juga: Duet Bakso Mercon dan Kuah Taichan, Sekuat Apa sih Kamu Bisa Tahan Pedasnya?
"Sangat menyenangkan melihat gambar pertama Merkurius di BepiColombo, dan untuk mengetahui apa yang kami lihat," kata David Rothery dari Universitas Terbuka Inggris yang memimpin Kelompok Kerja Permukaan dan Komposisi Merkuri ESA.
"Ini membuat saya semakin bersemangat untuk mempelajari data sains berkualitas tinggi yang seharusnya kita dapatkan ketika kita berada di orbit sekitar Merkurius, karena ini adalah planet yang benar-benar belum kita pahami sepenuhnya," katanya.
Misi BepiColombo senilai $750 juta terdiri dari dua probe berbeda yang dirancang untuk mempelajari Merkurius dalam detail yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan total 16 instrumen berbeda.
Baca Juga: Bubur Ayam Enak Rasanya, Tahukah Anda Fakta di Baliknya?
Kontribusi Badan Antariksa Eropa adalah Pengorbit Planet Merkurius untuk mempelajari planet ini dari atas sedangkan Pengorbit Magnetosfer Merkurius, yang dibuat oleh Badan Eksplorasi Dirgantara Jepang, akan mempelajari medan magnet planet dan lingkungan plasma dan debu.
Artikel Terkait
Oligarki Teknologi di Apple & Google Adalah Hambatan Utama untuk Munculnya Platform Ramah Trump
Pengebom Siluman Baru China Hanyalah Bukti Terbaru bahwa Revolusi Teknologi Abad Ke-21 Akan Berpusat di China, Bukan di AS
Bupati Minta Kampus Berikan Kontribusi dalam Teknologi Informasi kepada Masyarakat Banyumas
Begini Pesan Kepala Dinas Pendidikan (Kadindik ) Banyumas, Tentang Penguasaan Teknologi Bagi Seorang Guru
Teknologi MASS, Ancaman atau Keuntungan bagi Dunia Maritim Indonesia?