resensi

Dari Teks ke Layar: Kajian Bandingan Unsur Instrinsik dan Ekstrinsik dalam Novel dan Film Home Sweet Loan

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:45 WIB
ilustrasi (dok)

Pesan moral cerita juga diangkat dari latar sosial-ekonomi tersebut. novel dan gilm menekankan pentingnya perencanaan keuangan dan keadilan dalam keluarga.

Tokoh Kaluna pada akhirnya belajar memprioritaskan kebutuhan keluarga sambil tetap mengejar impian secara realistis.

Almira Bestari pun menyarankan agar generasi sandwich foksu pada kemandirian finansial sebelum mengajukan pinjaman besar. Filmnya juga menyinggung perasaan anak-anak yang kadang “tersisih” dalam keluarga besar.

Dengan ini, untuk memberi pelajaran bagi orang tua agar lebih adil dan anak mampu bersuara. Dengan kata lain, pembaca atau penonton diharapkan menangkap nilai disiplin, kerja keras dan komunikasi dalam menghadapi krisis ekonomi keluarga.

Secara keseluruhan, baik novel maupun film Home Sweet Loan sama-sama menyajkan cerita relevan tentang perjuangan anak muda Indonesia.

Novel memberi pengalaman emosional yag detail dan relektif, sedangkan film menguatkan intisari cerita lewat visual dan musik.

Bagi pembaca dan penonton masa kini, keduanya menyajikan pelajaran penting untuk mengenali realita generasi sandwich, menyusun strategi finansial nijak, dan memahami nilai keluarga. Dengan gaya bahasa santai tapi padat makna, artikel ini mengajak kita menengoko dua versi karya yang mneginspirasi tersebut.***

Artikel ini ditulis oleh Novi Yanti Wulandari (Mahasiswa Sastra Indonesia, Universitas Pamulang)

Halaman:

Tags

Terkini