Novel memberi ruang untuk refleksi bahasa yang kaya dan detail, sedangkan film memilih bentuk bahasa yang lebih ringkas, ekspresif, dan kontekstual secara visual.
Keduanya mencerminkan dinamika berbahasa remaja dalam era modern, namun masing-masing menyampaikan identitas sosial tokoh dengan cara yang berbeda.
Artikel ini merupakan resensi yang ditulis oleh Putri Fathiya Zahira (Mahasiswa Sastra Indonesia, Universitas Pamulang)