resensi

Klasifikasi Emosi Tokoh dalam Cerpen 'Mencari Aku di Dalam Aku' Karya Sumiyati S. Ag dan Khaidar Naufal Pasingsingan

Kamis, 28 Maret 2024 | 05:29 WIB
Ilustrasi (dok)

 

KLIKANGGARAN -- Cerpen "Mencari Aku di Dalam Aku" karya Sumiyati S. Ag dan Khaidar Naufal Pasingsingan merupakan cerpen tentang seorang tokoh yang mencari jati dirinya. Dengan menggunakan Teori Psikologi Sastra Menurut David Krech tentang klasifikasi emosi kita dapat mengetahui kondisi Emosi yang dialami oleh tokoh utama dalam cerpen Mencari Aku didalam Aku.

Teori Psikologi Sastra Menurut David Krech adalah teori yang lebih menekankan pada kondisi emosi yang ada pada tokoh di dalam karya sastra. Klasifikasi Emosi menurut David ada tiga, yaitu pertama emosi dasar, kedua emosi yang berhubungan dengan stimulasi sensor, dan ketiga emosi yang berhubungan dengan orang lain.

Zask Murado adalah tokoh utama dalam "Cerpen Mencari Aku di Dalam Aku". Zask Murado mengalami kondisi emosi dasar yang tidak bisa terkontrol, emosi dasar yang dialami zask kini rasa sedih.

Zask merasa hatinya sudah mati, karena tidak bisa menangis lagi. Mengalami Rasa karsa yaitu rasa keinginan ingin melakukan sesuatu tetapi tertahan oleh kekuatan hati.

Zask Murado merasa takut bahwa dirinya tidak bisa menangis kembali. Dalam suatu kondisi yang membuat semua orang bersedih, dirinya justru tidak merasakan kesedihan yang orang lain rasakan. Zask Murado merasa binggung yang dibuktikan dalam kutipan berikut ini:

“Apakah kesedihan sudah punah dalam hati ini? Mungkin saja aku belum bisa menemukan kesedihan dihidupku.” Zask bertanya pada dirinya sendiri dan mulai overthinking. Zask mulai mencari jawaban kenapa ia tidak bisa meneteskan air mata.

Perlahan ia mencari kesedihan yang ada disekitarnya, dimulai berjalan santai di daerah pekarangan rumah dan berharap ia menemukan kesedihan itu di depan mata. Tetapi mustahil bila ia mencari sesuatu yang tidak terbayangkan oleh pikiran.

Selama ini Zask sering membohongi perasaanya sendiri, dengan tersenyum seperti terpaksa, tidak ada unsur tawa didalamnya, melainkan mati rasa yang ada. Kadang Zask mempunyai keinginan untuk menangis tetapi keinginan itu roboh di dalam bendungan kesenangan yang membohongi diri. Sekarang zask hanya bisa menunggu kapan rasa itu akan hadir.

Zask juga mengalami klasifikasi emosi yang berhubungan dengan stimulasi sensor, dimana ia merasa selalu senang dengan hujan yang datang dibulan juni, menikmati tangisan awan yang jatuh dari langit dan bermain di bawah rintiknya yang syahdu dan hikmat.

Nada yang tercipta oleh hujan pun juga mengasikkan untuk didengar oleh makhluk yang ada bumi. Zask terkadang merasa rindu pada kisah klasiknya pada seseorang yang bermain hujan denganya, mengingatkan kembali dan membuat cinta bersemi hingga menimbulkan Klasifikasi emosi yang berhubungan dengan orang lain.

Klasifikasi emosi yang berhubungan dengan penilaian diri sendiri dialami Zask ketika ia mulai sadar dan berhasil mengatasi masalahnya. Menurut zask menikmati hidup bukan hanya tertawa, melainkan juga menangis itulah cara kita untuk menikmati hidup.

Kesenangan dan kesedihan sebenarnya adalah satu paket tidak bisa dipisahkan apalagi ditinggalkan , tinggal menunggu waktunya tiba untuk rasa itu hadir. Semua orang pasti memiliki klasifikasi emosi terutama manusia, tetapi setiap orang pasti memiliki klasifikasi emosi yang berbeda-beda, tergantung dirinya yang mengendalikan emosi dirinya sendiri.

Penulis: Herawati (Mahasiswa Universitas Pamulang)

Tags

Terkini