KLIKANGGARAN -- Cerpen “Lelaki Angsa” karya Paox Iben Mudhaftar mengangkat tema kehidupan seorang pria bernama Dedi Suwanda.
Namun, sisi yang diangkat "Lelaki Angsa" bukan kehidupan normal, melainkan kehidupan tidak normal yang melanggar norma dan religi masyarakat.
Sosiologi sastra digunakan untuk menganalisis kehidupan Dedi Suwanda yang tak biasa, dimana aspek sosial, religi dan pendidikan mewarnai cerpen ini.
Cerpen "Lelaki Angsa" ini menggambarkan hubungan sosial antara Dedi, keluarganya, lingkungan tempat tinggal, pendidikan, dan hubungan dengan teman-temannya.
Aspek sosilogi sastra dalam cerpen ini menganalisis hubungan personal seorang Dedi dalam meraih pendidikan, menjalin pertemanan biasa sampai akhirnya menjalin pertemanan tak biasa, yang akhirnya berujung duka.
Dikisahkan dalam cerpen "Lelaki Angsa" ini kehidupan sosial seorang Dedi yang menjalin hubungan dalam suatu ikatan pernikahan sesame jenis. Dimana dalam hal ini merupakan pelanggran aspek religi dan merupakan hal yang tabu dalam masyarakat.
Di dalam cerpen "Lelaki Angsa", aspek sosiologi dalam menjalani kehidupan tak biasa seorang Dedi mempengaruhi pribadinya dalam bersikap terhadap pasangannya manakala terjadi hal yang tidak sesuai harapannya.
Seiring berjalan waktu pasangannya berpaling dan menikahi wanita tulen, sehingga menimbulkan gejolak jiwa tak terkendali dari seorang Dedi, dengan menghilangakan nyawa pasangannya sendiri tanpa ampun.
Dalam cerpen "Lelaki Angsa" kehidupan tak biasa berujung duka. Menunjukkan hubungan sosial yang tidak dilandasi nilai-nilai religi berakibat tidak baik.
Penulis: Sri Lestari