KLIKANGGARAN -- Novel Orang-Orang Proyek karya Ahmad Tohari telah menjadi pusat perhatian para pembaca dengan representasi yang kaya akan kehidupan masyarakat pedesaan dan kompleksitas hubungan sosial di dalamnya.
Melalui pendekatan sosiologi sastra, kita dapat menyelami kedalaman cerita ini dan mengungkapkan makna tersembunyi di balik narasi yang disajikan.
Dengan membongkar aspek-aspek sosiologis dalam novel ini, kita dapat menemukan dua permasalahan sentral yang mengemuka.
Pertama, permasalahan ketimpangan sosial yang tergambar melalui karakter-karakter dalam Orang-Orang Proyek.
Baca Juga: Trump: Zelensky Adalah Salesman Terhebat dalam Sejarah!
Dengan menganalisis struktur sosial yang digambarkan dalam novel, kita dapat melihat bagaimana disparitas antara kelas dan status sosial memengaruhi interaksi antar karakter.
Ketidakadilan, ketimpangan kekuasaan, dan konflik antara kelompok masyarakat menjadi permasalahan yang mengemuka dalam cerita ini, memperkaya latar belakang sosial yang dihadirkan oleh Ahmad Tohari.
Kedua, permasalahan identitas dan perubahan sosial yang dihadapi oleh tokoh utama dalam novel ini.
Dengan menggunakan lensa sosiologi sastra, kita dapat melacak transformasi karakter-karakter utama dari segi identitas, nilai-nilai, dan pandangan hidup.
Konflik internal yang disebabkan oleh perubahan sosial, modernisasi, dan konflik antargenerasi menjadi sorotan yang menggugah pemahaman kita terhadap kompleksitas kehidupan sosial di tengah masyarakat pedesaan.
Melalui analisis mendalam yang dilakukan dengan pendekatan sosiologi sastra, kita dapat menggali makna dan pesan yang terkandung dalam Orang-Orang Proyek.
Dua permasalahan yang diungkap melalui perspektif ini tidak hanya memperkaya interpretasi cerita, tetapi juga membuka ruang diskusi yang relevan tentang dinamika sosial dan perubahan dalam masyarakat pedesaan.
Dengan memahami dan menyikapi permasalahan tersebut, kita dapat meresapi kekayaan dan kompleksitas cerita serta nilai-nilai yang ingin disampaikan oleh Ahmad Tohari melalui karyanya.
Penulis : Andes Sagita Sarjono (Mahasiswa Sastra Indonesia Unpam)