KLIKANGGARAN -- Halo klikers, tahukah anda kebiasaan mandi yang sering dilakukan sebagian orang Banjar pada zaman dahulu? itu biasa dikenal dengan sebutan mandi bungas.
Kali ini kita akan mengetahui Tradisi Mandi Bungas yang masih dilakukan di daerah Banjar, Kalimantan Selatan dan mengulik lebih dalam dari cerpen Mandi Bungas karya Rahmiyati.
Cerpen ini mengangkat kisah seorang gadis desa yang melakukan Mandi bungas untuk segera mendapatkan jodoh.
Mandi bungas adalah tradisi (kebiasaan) orang Banjar pada zaman dahulu yang hanya dilakukan di malam dan tanggal-tanggal baik pada bulan Hijriah saja.
Seperti contohnya : Pada tanggal 21 oktober 2021 bertepat di hari kamis, 15 Rabiul Awal 1443 adalah “malam Jumat” yang mana dalam ajaran islam termasuk hari yang baik.
Sebagian orang Banjar pada zaman dahulu yang muslim, laki-laki atau perempuan dianjurkan melakukan mandi bungas di bawah bulan.
Baca Juga: Allyssa Soebandono Hamil Anak Ketiga Sengaja Ngumpet dari Dude Pas Beli Test Peck : Ga Menyangka!
Seperti yang dilakukan oleh gadis desa yang bernama Acil ia melakukan tradisi mandi bungas oleh sesepuh di desanya yang bernama Nini Amak untuk segera mendapatkan jodoh.
Tradisi Mandi Bungas yang memang sudah sangat menjamur sejak zaman dahulu, dengan tradisi melakukan mandi dengan kembang (bunga) ini.
Niscaya seorang tersebut akan segera mendapatkan pendamping hidupnya/jodohnya. Orang zaman dahulu juga beranggapan itu hari yang baik dan ingin anak-anaknya bisa memiliki nasib yang baik juga dengan cara mandi bungas.
Baca Juga: Allyssa Soebandono Hamil Anak Ketiga Sengaja Ngumpet dari Dude Pas Beli Test Peck : Ga Menyangka!
Tetapi, tradisi ini juga tidak semata-mata berjalan dengan baik dan mudah pasti ada hal yang bisa saja terjadi.
Dalam kutipan cerpen ini juga dicontohkan bahwasanya Acil sangat menyesali pernikahannya yang sangat cepat, perkenalan yang singkat dan ia juga tidak bisa menyeli kesalahannya apa yang telah ia lakukan dengan (mandi bungas).