Dilema Kerjasama China-Indonesia

photo author
- Senin, 1 Februari 2021 | 16:42 WIB
china-indonesia
china-indonesia



Agresifitas China di perairan Laut China Selatan





Indonesia selalu meminta komitmen kerjasama China dengan negara-negara ASEAN lainnya untuk secara penuh dan efektif melaksanakan Declaration of the Conduct of Parties (DOC) di Laut China Selatan.





Baca juga China-AS: terus berselisih atau berdamai?





Kedua negara perlu secara aktif dan teguh mempromosikan negosiasi Code of Conduct (COC) di Laut Cina Selatan. Tidak hanya itu, kedua negara juga harus membuat regulasi regional yang efektif dan substantif agar dapat bersama-sama menjaga perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan. Meski Indonesia tidak berselisih dalam konflik Laut China Selatan, Indonesia selalu mengingatkan China akan pentingnya CoC dan meminta China untuk membahasnya di meja perundingan regional ASEAN.





Indonesia melihat sikap agresif China di perairan Laut China Selatan sebagai pertanyaan apakah kebangkitan China akan berlangsung damai atau tidak. China selalu menawarkan berbagai macam kerjasama ekonomi kepada Indonesia dan berbagai negara anggota ASEAN. Namun, sikap ekspansionis dan konfliktual China di Laut China Selatan membuat negara-negara Asia Tenggara tetap waspada. Fakta ini cenderung menimbulkan dilema terhadap kehadiran China di kawasan Asia.





Baca juga Indonesia Hadapi China dengan Klaim Kepemimpinan Islam Moderat





Kompleksitas hubungan China-Indonesia





Meski kerjasama ekonomi telah berkembang secara signifikan, namun kedekatan Indonesia-China cenderung menimbulkan kompleksitas bagi pemerintah Indonesia. Bahkan, hubungan ini kerap menjadi bumerang bagi pemerintahan Jokowi karena sentimen politik dalam negeri yang cenderung negatif terhadap China. Banyak pihak di Indonesia khawatir kerja sama ekonomi hanya akan di manfaatkan oleh China untuk meningkatkan ekspornya ke Indonesia. Alhasil, pasar domestik Indonesia di khawatirkan akan dibanjiri lebih banyak produk China dibanding sebaliknya.





Baca juga Saham China naik didorong aktifitas pabrik pada Januari





Pernyataan Menlu Retno sebenarnya menunjukkan bahwa hubungan bilateral menjadi dilema bagi Indonesia, khususnya pemerintahan Jokowi. Bagi Indonesia, agresivitas China di Laut China Selatan di anggap menjadi salah satu alasan Jokowi enggan tampil terlalu dekat dengan pemerintahan Presiden Xi Jinping. Konsistensi sikap agresif China di Laut China Selatan dan posisi Indonesia sebagai negara non-claimant di Laut China Selatan menjadikan masalah Laut China Laut tantangan tersendiri bagi kerja sama kedua negara.


Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Rizki Hakiki Valentine

Tags

Rekomendasi

Terkini

X