Susno Duadji: Pilkada DKI Patut Dicontoh

photo author
- Senin, 26 September 2016 | 11:50 WIB
images_berita_Sep16_1-ASRONI-Susno
images_berita_Sep16_1-ASRONI-Susno

Lahat, Klikanggaran.com - Pesta demokrasi dan ajang pertarungan Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) yang terjadi di Ibukota Jakarta mendapat sorotan dari berbagai pihak, mulai dari para pejabat, pengusaha, angkatan militer, pengamat, dan lain sebagainya.

Termasuk dari angkatan Militer Komjend Pol (Purn) Susno Duadji, sekaligus Ketua Umum TP Sriwijaya dan Penasehat SD-SI, yang telah menggunggah status di akun facebook milik pribadinya, Senin (26/9/2016.

 

Ketua Umum TP Sriwijaya ini dalam statusnya mengatakan, Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur penantang pasangan calon petahana Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot sudah muncul, dan telah diumumkan secara resmi oleh gabungan partai pengusung, kemudian telah didaftarkan ke KPUD DKI Jakarta.

Pilkada DKI Jakarta sungguh menarik, bukan saja karena Jakarta menjadi barometer politik, ekonomi, sosial, dan budaya untuk Indonesia, melainkan mekanisme penentuan Bakal Calon gubernur dan wakil gubernur yang penuh dengan liku dan track politik yang indah, enak untuk dinikmati, menimbulkan berbagai tanda tanya dan dugaan, sulit untuk diterka ke mana arahnya, dan sekarang teka teki politik itu terjawab sudah.

Bagaimana lika-liku Petahana Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sampai menjadi calon gubernur, demikian juga bagaimana proses munculnya dua pasangan calon penantang; pasangan Agus Harimurti dan pasangan Anies Baswedan, cukup mengagetkan dan sangat menarik perhatian.

Kata Susno, mengamati Pilkada DKI sungguh menarik perhatian semua orang, karena Jakarta adalah ibukota Indonesia, menjadi barometer untuk berbagai hal termasuk perpolitikan. Lihat saja dalam penentuan calon, kita mendapatkan suguhan seni perpolitikan yang indah, dimainkan langsung oleh elite partai, bahkan Ketua Umum Partai langsung bermain.

Selain itu Pilkada DKI Jakarta tahun 2017 agak berbeda dengan beberapa kali Pilkada yang lalu, dimana pada Pilkada 2017 ini menampilkan fenomena baru di bidang perpolitikan. Semoga Fenomena politik ini merupakan pertanda adanya perubahan menuju Pilkada yang lebih baik, yang clear dan clean dari money politic dan politik transaksional.

Susno menuliskan demikian dikarenakan antara lain:

Calon gubernur yang diusung oleh gabungan Parpol bukanlah kader dari partai pengusung kecuali Djarot sebagai Cawagub (Kader PDIP). Hal ini menunjukkan komitmen Parpol untuk mendapatkan gubernur terbaik sehingga tidak dibatasi oleh kader Partai.

Calon Gubernur yang diusung adalah figur yang tidak mengiklankan diri untuk menjadi gubernur, sehingga wajar kalau kita tidak melihat adanya photo calon yang bergelantungan di pohon, tiang listrik, atau di tempat umum lain nya.

Figur yang selama ini terpantau sibuk kasak-kusuk adakan pendekatan ke Parpol, mulai sosialisasi ke mana-mana, yang hasrat politiknya demikian kepingin untuk menjadi gubernur atau wagub justru tidak dilirik oleh Parpol.

Black campaign dengan mengangkat issue agama, ras, fitnah korupsi, dan lain-lain ternyata tidak mempan, tidak mempengaruhi Parpol dan tidak juga mempengaruhi warga DKI. Kalau biasanya bakal calon yang proaktif melobi Parpol agar diusung sebagai calon gubernur, pada Pilkada DKI ternyata sebaliknya, Parpol yang proaktif mencari figur yang layak untuk diusung sebagai calon gubernur dan wakil gubernur.

Saya katakan menuju Pilkada yang clear and clean dari money politic dan politik transaksional karena Parpol yang proaktif menjaring dan meminang figur untuk dicalonkan, mencari figur yang layak jual, laku di pasar politik, sedangkan figur duduk manis. Hal demikian ini menjauhkan Pilkada dari money politic atau politik transaksional, karena calon bukanlah figur yang ambisius.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Kit Rose

Tags

Rekomendasi

Terkini

X