politik

Gus Yaqut: Kementerian Agama itu Adalah Hadiah untuk NU, Spesifik untuk NU!

Minggu, 24 Oktober 2021 | 17:31 WIB
Gus Yaqut (IG/@gusyaqut)

KLIKANGGARAN-- Kementerian Agama adalah kementerian yang bertugas menyelenggarakan pemerintahan dalam bidang agama.

Tentu saja yang dimaksud dengan agama di sini tidak hanya satu agama tertentu saja, melainkan semua agama yang ada dan diakui di Indonesia.

Sampai saat ini terdapat enam agama yang diakui di Indonesia, yaitu Islam, Kristen Protestan, Kristen Katolik, Hindu, Buddhadan agama lainnya (0,04%).

Menteri Agama (Menag) Indonesia saat ini dijabat oleh Yaqut Cholil Qoumas yang lebih dikenal dengan nama Gus Yaqut atau Gus Tutut.

Baca Juga: Ketika Kompas Pun Diplesetkan maka Parodi Pun Terasa Somplak, Begitu Deh

Gus Yaqut menjabat sebagai Menteri Agama RI sejak 23 Desember 2020 setelah Jokowi melakukan reshuffle kabinet.

Pria yang lahir pada tanggal 4 Januari 1975 ini sebelumnya pernah menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Mengutip Pikiran-rakyat.com dalam artikel "Gus Yaqut Sebut Kemenag Jadi Kementerian Semua Agama Berkat NU yang Toleran", Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas alias Gus Yaqut bercerita soal perdebatan yang sempat terjadi di Kementerian Agama (Kemenag).

Gus Yaqut mengatakan, sempat ada pihak yang tidak setuju Kemenag menjadi kementerian yang melindungi semua agama.

Baca Juga: KPK Akan Gali Informasi Kemungkinan Duit Suap Andi Putra Mengalir ke Partai Golkar

"Ada yang tidak setuju (dan ingin) kementerian ini harus kementerian agama Islam karena Kementerian Agama itu adalah hadiah negara bagi umat Islam," ucap Gus Yaqut dalam acara Webinar Internasional Peringatan Hari Santri 2021 yang disiarkan kanal Youtube TV9 Official pada 20 Oktober 2021.

"Saya bantah, bukan! Kementerian Agama itu adalah hadiah untuk NU. Bukan untuk umat Islam secara umum, tapi spesifik untuk NU," sebut Gus Yaqut menambahkan.

Gus Yaqut kemudian membeberkan sejarah bahwa Kementerian Agama lahir dari pencoretan 7 kata di Piagam Jakarta.

Menurutnya, ada pihak yang protes mengapa Kementerian Agama, jika lahir berkat NU, mengafirmasi agama lain seperti Hindu, Budha, Katolik, Protestan.

Halaman:

Tags

Terkini