Menurut Ray, pernyataan Purbaya terkait penolakannya terhadap pembiayaan utang melalui APBN membuat publik bertanya apakah ada potensi penyimpangan di proyek tersebut.
“Dalam konteks yang mau saya katakan itu, ternyata ini sudah dilakukan kajiannya oleh KPK sejak Januari lalu. Ketika KPK masuk ke proyek ini apa nggak sen kanan dan sen kiri dulu, khususnya pada Pak Prabowo?” ungkapnya.
Baca Juga: Narasumber LDK DDI Masamba, Komisioner KPU Ajak Pelajar Bangun Semangat Kepemimpinan Berbasis Islami
Ray menyebut dua proyek besar Jokowi kini tengah jadi sorotan publik.
“Kalau kemudian ini dalam tanda kutip ya, diturunkan makna penting Whoosh ke persoalan korupsi, itu artinya dua ikon sekaligus Pak Jokowi digoncang orang sekarang, satu IKN yang kedua Whoosh,” ujarnya.
Ia menambahkan, publik kini menilai dua proyek unggulan Jokowi seolah dibiarkan terbuka untuk dikritik.
“Bahkan apapun yang dibanggakan oleh Pak Jokowi sebagai ikon dari prestasinya sebagai presiden, seperti seolah dibiarkan oleh Pak Prabowo untuk dikuliti masyarakat. Nggak, (bukan diperintahkan), dibiarkan,” tutup Ray.**
Artikel Terkait
Respons Menkeu Purbaya soal Utang Proyek Whoosh Usai Pernyataan Jokowi tentang Keuntungan Sosial dan Pengembangan Ekonomi di Titik Pertumbuhan Baru
Mahfud MD Dorong KPK Selidiki Kejanggalan Proyek Whoosh, Sebut Pemanggilan Jokowi Sah dan Nilai Pembengkakan Biaya Tidak Sesuai Iklannya
Ray Rangkuti Sebut Jokowi Jadi Fenomena ‘Jokowisasi’, Peringatan bagi Mantan Presiden yang Tak Selalu Aman Usai Lengser
Budi Arie Kembali Pimpin Projo 2025–2030, Siap Lepas Bayang Jokowi dan Gelar Sayembara Logo Baru
Budi Arie Umumkan Akan Gabung ke Gerindra, Tegaskan Tak Tinggalkan Jokowi dan Tolak Isu Adu Domba
Budi Arie Pastikan Hubungan dengan Jokowi Tetap Baik, Projo Siap Ganti Logo dan Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran