Wow, Laporan Oxfam Sebut 1 Persen Orang Terkaya Mengumpulkan Dua Pertiga dari Kekayaan Baru Dunia

- Selasa, 17 Januari 2023 | 20:10 WIB
Ilustrasi: dolar Amerika (Pixabay/PublicDOmainPictures)
Ilustrasi: dolar Amerika (Pixabay/PublicDOmainPictures)

 

KLIKANGGARAN -- Oxfam pada Senin melaporkan bahwa selama dua tahun terakhir, 1% orang super kaya telah mengumpulkan hampir dua pertiga dari semua kekayaan baru yang diciptakan di dunia.

Laporan Oxfam menyebutkan bahwa total kekayaan baru sebesar $42 triliun telah tercipta sejak tahun 2020.

Fantastisnya, kata laporan Oxfam itu, sebanyak $26 triliun atau 63% dari jumlah tersebut dikumpulkan oleh 1% orang super kaya teratas.

Semenatara sisanya, yaitu $16 triliun, dibagi oleh seluruh populasi di dunia.

“Seorang miliarder memperoleh sekitar $1,7 juta untuk setiap $1 kekayaan global baru yang diperoleh seseorang di 90% terbawah,” kata laporan tersebut, yang dirilis pada hari pembukaan Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss.

Kekayaan miliarder dilaporkan meningkat sebesar $2,7 miliar per hari selama dua tahun terakhir.

Kondisi ini mengikuti satu dekade pencapaian bersejarah, dengan jumlah dan kekayaan miliarder berlipat ganda selama sepuluh tahun terakhir.

Penelitian Oxfam menyoroti bahwa kekayaan miliarder melonjak pada tahun 2022 dengan keuntungan makanan dan energi yang meningkat pesat.

Dikatakan 95 perusahaan makanan dan energi memiliki keuntungan lebih dari dua kali lipat tahun lalu.

Pada saat yang sama, setidaknya 1,7 miliar pekerja sekarang tinggal di negara-negara di mana inflasi melebihi upah, dan lebih dari 820 juta orang – kira-kira satu dari sepuluh orang di Bumi – kelaparan, kata Oxfam.

“Sementara orang biasa berkorban setiap hari untuk hal-hal penting seperti makanan, orang super kaya bahkan telah melampaui impian terliar mereka.

Hanya dalam dua tahun, dekade ini sedang bersiap untuk menjadi yang terbaik bagi para miliarder – ledakan tahun 20-an yang menderu bagi orang-orang terkaya di dunia,” kata Gabriela Bucher, direktur eksekutif Oxfam International, dikutip Rusia Today.

Dia menambahkan bahwa "membebani perusahaan super kaya dan besar adalah pintu keluar dari krisis yang tumpang tindih saat ini."

“Sudah waktunya kita menghancurkan mitos yang nyaman bahwa pemotongan pajak untuk hasil terkaya dalam kekayaan mereka entah bagaimana 'menetes' ke orang lain. Pemotongan pajak selama empat puluh tahun untuk orang super kaya telah menunjukkan bahwa gelombang pasang tidak mengangkat semua kapal – hanya superyacht,” pungkasnya.

Halaman:

Editor: Insan Purnama

Sumber: Rusia Today

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X