KLIKANGGARAN -- Rusia harus secara aktif berinvestasi dalam ekonomi Angola.
Misi diplomatik Angola di Rusia akan mendukung inisiatif semacam itu dengan segala cara yang memungkinkan.
Pernyataan itu disampaikan duta besar negara Angola, Augusto da Silva Cunha, pada Selasa.
Berbicara kepada kantor berita RIA Novosti, Duta Besar Angola itu mengatakan bahwa Luanda menyerukan kepada para pengusaha untuk lebih aktif karena, sejauh ini, kehadiran bisnis Rusia di Angola masih sedikit.
Dia juga menunjukkan bahwa, setelah dimulainya konflik di Ukraina, beberapa negara Barat telah beralih ke Afrika untuk mendapatkan sumber daya, karena beberapa negara di benua itu, termasuk Angola, memiliki cadangan minyak dan gas yang besar.
“Kami ingin memotivasi pengusaha Rusia untuk memanfaatkan keterbukaan Angola terhadap investasi asing. Kami ingin mereka berpartisipasi dalam berbagai proyek untuk mengembangkan ekonomi negara, dan juga untuk mendapatkan uang,” kata duta besar.
Dalam wawancara sebelumnya dengan RIA Novosti Cunha mengatakan bahwa bisnis Rusia sejauh ini sebagian besar berinvestasi di industri berlian Angola dan sektor perbankannya, tetapi ada juga proyek yang sedang dikembangkan di sektor pertanian, transportasi, dan industri.
Angola adalah anggota Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan merupakan produsen minyak terbesar kedua di Afrika. Ini juga memiliki cadangan gas alam yang besar. Bangsa ini memperoleh kemerdekaan dari Portugal pada tahun 1975.***
Artikel Terkait
Putin: Rusia Siap Membantu Negara Miskin Menghadapi Kelaparan
Pemimpin Tertinggi Iran Memuji Drone yang Dimiliki Negaranya dan Mengejek Barat ketika Rusia Aktif Pakai Drone
AS Tuduh Iran Menjalankan Drone dari Krimea Membantu Serangan Rusia
Dolar Terancam Dominasinya Apabila Rusia dan China Terus Menggunakan Mata Uang Nasional
Iran Akui Memasok Drone Militer Ke Rusia, tetapi Sebelum Konflik Ukraina Pecah
RESMI, Presiden Rusia Vladimir Putin Tidak akan Hadiri KTT G20 Bali, Tapi Hadir secara Virtual, Apa Alasannya
Lebih dari 60 Tentara Rusia Tewas di Donbass Akibat Serangan Rudal Ukraina
Tentara Rusia Menghancurkan HIMARS Ukraina yang Dipasok AS dalam Serangan Baru