KLIKANGGARAN -- Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Luwu Utara melalui Bidang Perlindungan Perempuan dan Anak menggelar kegiatan Peningkatan Kapasitas Calon Fasilitator Pengasuhan Positif Berbasis Hak Anak dalam Keluarga.
Kegiatan ini secara berkesinambungan dilaksanakan dengan tujuan memberikan pembekalan kepada peserta tentang best practice pengasuhan positif berbasis hak anak dalam keluarga. Kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari, 31 Oktober 2022 – 1 November 2022, ini dibuka Sekretaris Daerah, Armiadi, Senin (31/10/2022, di Aula Bappelitbangda.
Adapun peserta kegiatan ini adalah para Ketua TP-PKK Kecamatan dan para Kader PKK Desa dan Kader KB atau agen pelopor keluarga. Dari 15 Kecamatan, 14 kecamatan menghadirkan perwakilannya, yaitu Seko, Rampi, Masamba, Mappedeceng, Sabbang, Sabbang Selatan, Baebunta, Baebunta Selatan , Sukamaju, Tanalili, Bonebone, dan Malangke Barat.
Dalam sambutannya, Sekda Armiadi menitip beberapa pesan kepada peserta, di antaranya adalah peserta yang disiapkan sebagai fasilitator diharapkan mampu menyampaikan informasi kepada keluarga terkait dengan target outcome yang diharapkan dalam kegiatan ini.
“Kita juga sangat berharap agar ilmu yang didapatkan dalam kegiatan ini dapat ditransfer kepada keluarga sampai ke tingkat dusun, dengan harapan bahwa anak-anak kita haruis mendapatkan hak perlindungannya,” tandasnya. (LH)
Artikel Terkait
Wakili Bupati, Asisten Muhammad Yamin Hadiri Pembukaan PRS Sulsel yang Digelar Tanpa APBD
Inilah Alasan Ambu Anne Ratna Mustika Gugat Cerai Kang Dedi Mulyadi
Inilah Profil Elyasa Budiyanto, Diduga Perusak Baligo 'Terima Kasih Pak Jokowi' Viral di Media Sosial
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo Disentil Gara-gara Kerap Absen Rapat Paripurna
Wow! Kevin Sanjaya Persiapkan Acara Pernikahan dengan Valencia Tanoesoedibjo Hingga ke Paris Perancis
Resmi Dibuka Gubernur, PRS Diharap Jadi Ajang Pengenalan Program Unggulan Pemda Kabupaten/Kota
Polisi telah menerima 11 laporan sebelum Tragedi Itaewon, 2 diantaranya permintaan "Tanggapan Kebakaran"
Tegas! Pandji Pragiwaksono Tidak Setuju Anies Baswedan jadi Capres 2024, Inilah Alasannya!
Puluhan Laporan Dibuat Sebelum Tragedi Itaewon, Netizen Korea Menyalahkan Polisi karena Kurang Respons
Beberapa Saksi Tragedi Itaewon Mengira Polisi yang Datang Hanya Polisi Kostum, Masa Tak Bisa Dikendalikan