Wabup Batang Hari Bakhtiar, Buka Giat Dialog Kesejarahan di Batang Hari 

- Jumat, 14 Oktober 2022 | 14:52 WIB
Wabup Batang Hari Bakhtiar, Buka Giat Dialog Kesejarahan di Batang Hari  (Dok. Annuza)
Wabup Batang Hari Bakhtiar, Buka Giat Dialog Kesejarahan di Batang Hari  (Dok. Annuza)

 

KLIKANGGARAN -- Bertempat di Aula Hotel Gemilang Muara Bulian, Kabupaten Batang Hari, Provinsi Jambi, Kamis (13/10/2022) Wakil Bupati (Wabup) Batang Hari H. Bakhtiar, SP, membuka giat Dialog Kesejarahan.

Giat dialog Kesejarahan yang difasilitasi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Batang Hari yang dihadiri oleh para kepala sekolah, guru dan juga penggiat sejarah budaya ini, di hadiri juga oleh Ketua Lembaga Adat Kabupaten Batang Hari Fathuddin Abdi, Kepala Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Jambi Kristato, Perwakilan Balai Pelestarian Budaya Kepulauan Riau, Sasangka Adi Nugraha, serta Kadisdikbud Kabupaten Batang Hari Zulfadli dan Kabid Sejarah Budaya Dr. Rofik. 

Wabup Bakhtiar dalam sambutannya menjelaskan tentang betapa pentingnya kita semua mempunyai insiasi akan betapa pentingnya menggali sejarah serta melestarikan sejarah itu sendiri.

Baca Juga: Inilah Cuitan Dokter Tifa Tentang Tudingan Ijazah Palsu Presiden Joko Widodo yang Dihapus, Kenapa?

"Kita tahu, bahwa sejarah adalah catatan suatu peristiwa di masa lampau. Namun tidak bisa dilepaskan begitu saja dalam kehidupan masa sekarang serta menjadi perpekstif masa depan," kata Wabup.

Artinya, sejarah masa lalu, adalah suatu momentum yang sangat mendasar bagi perkembangan kehidupan manusia di masa sekarang, lanjutnya. 

Seperti, Pasar Muara Tembesi. Pasar lamo yang berada di pinggiran Sungai Batang Hari ini, adalah simbol perdagangan rempah yang sangat ramai pada abad ke-18. Sungai Batang Hari yang merupakan jalur transportasi dari berbagai tempat di hulu seperti, Bengkulu, Kerinci, maupun Sumatra Barat, membawa hasil buminya seperti lada, kayu manis, cengkeh, di Pasar Muara Tembesi inilah mereka berlabuh untuk transaksi dagang. Kemudian, hasil perdangan tersebut di bawa pedagang memakai kapal menuju hilir, yakni Ujung Jabung, malahan sampai ke belahan Asia dan Eropa. Para pedagang di Pasar Muara Tembesi ini, dulunya didominasi oleh pedagang Tionghoa. Sampai akhirnya VOC Belanda masuk pada awal 1900-an. Bukti-bukti keberadaan pedagang Tionghoa tersebut masih bisa kita lihat sampai sekarang dengan adanya sisa-sisa rumah mereka termasuk sekolah rakyat Tionghoa, walaupun sudah lapuk dan hampir rubuh, terang Wabup.

Baca Juga: KABAR BARU Tragedi Kanjuruhan, TGIPF sudah Selesaikan Tugas, Jumat Siang Akan Dilaporkan kepada Presiden!!

Wabup juga memaparkan bukti-bukti sejarah yang ada di Kabupaten Batang Hari ini, yang sudah ada sejak abad ke-7, seperti candi-candi di Muara Jambi, candi Pematang Saung, candi Duren Ijo, serta candi di Bukit Tengkorak, Desa Olak Kecamatan Muara Bulian. Juga dijelaskan tentang awal Kesultanan Jambi dari era 1460 di masa Datuk Paduko Berhalo sampai zaman Sultan Thaha Saifuddin.

"Dialog seperti ini, sangat diharapkan kita semua dapat berinisiasi bagaimana sejarah yang berkaitan langsung dengan Bumi Serentak Bak Regam Kabupaten Batang Hari ini, dapat kita gali, kita lestarikan untuk anak-anak cucu kita mendatang. Catatan-catatan sejarah tersebut, menjadi materi edukasi yang harus disampaikan kepada anak-anak sekolah supaya jangan sampai mereka lupa dengan sejarah itu sendiri," tutup Wabup Bakhtiar.

Editor: Kitt Rose

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X