KLIKANGGARAN -- Pesawat tak berawak (UAV) atau drone dalam dekade terakhir telah dipakai sebagai alat perang. Tak heran banyak negara mengembangkan atau membeli drone. Satu negara yang mengembangkan drone militer adalah Iran.
Diam-diam Iran telah mengembangkan pesawat tak berawak alias drone bunuh diri dengan spesifikasi khusus, yaitu untuk menyerang kota-kota pesisir terbesar Israel apabila intensitas permusuhan kedua negara meningkat.
Pesawat tak berawak alaias drone Iran itu diberi nama Arash-2, yang merupakan versi terbaru dari kendaraan udara tak berawak bunuh diri jarak jauh (UAV) Arash-1.
Pengembangan pesawat tak berawak alias drone Arash-2 itu diungkapkan oleh Brigadir Jenderal Kioumars Heydari, kepala pasukan darat Berbicara kepada saluran Iran IRIB TV1.
Baca Juga: Bjorka Kembali dengan Akun Lamanya yang Dibuat Februari 2022 : Tunggu Kejutan Selanjutnya!
Menggembar-gemborkan generasi berikutnya dari UAV ini sebagai “tak tertandingi,” Heydari mencatat bahwa Iran telah “mendesain khusus drone ini untuk menargetkan Haifa dan Tel Aviv.”
Dia juga mengatakan bahwa militer negaranya “menunggu perintah untuk menyebarkannya suatu hari nanti.”
Sang jenderal melanjutkan untuk menggambarkan fitur Arash-2, mengatakan bahwa kemampuan uniknya memungkinkannya untuk mengambil informasi beberapa kali sebelum menyerang dan menghilangkan target yang ditentukan.
Baca Juga: Di Telegram, Bjorka Benarkan Akun Twitternya Kembali Kena Banned alias DItangguhkan Lagi, Lalu?
Heydari menambahkan bahwa drone telah ditambahkan ke inventaris militer dan berjanji untuk menunjukkan potensinya selama latihan militer di masa depan.
Menurut laporan media, pendahulu drone baru, Arash-1, memiliki kemampuan untuk menempuh jarak lebih dari 1.400 kilometer sebelum mencapai targetnya dan dapat menghindari deteksi radar.
UAV dikatakan memiliki panjang 4,5 meter dengan lebar sayapnya diperkirakan antara 3,5 dan empat meter. Desain drone juga memungkinkannya menghemat bahan bakar.
Iran dan Israel telah lama berselisih, dengan program nuklir Teheran menjadi salah satu poin utama pertikaian.
Artikel Terkait
Ebrahim Raisi: Kutipan Paling Kontroversial dari Presiden Baru Iran
Pemerintah AS Menyita Situs Press TV Iran dan Beberapa Outlet Media Lainnya
Shah Abbas I: Raja Kelima Dinasti Safawi Iran
Amerika Serikat Ketar-Ketir Menghadapi Drone Tempur Iran?
Honor Killing: Pria Iran Memenggal Kepala Istrinya dan Memamerkannya di Jalan-Jalan
Rusia dan Iran Mengembangkan Alternatif SWIFT
Iran Mematikan Kamera Pengawas Milik IAEA di Fasilitas Nuklirnya
Agen Intelijen Israel Ditangkap Iran Beberapa Jam setelah Israel Interogasi Pejabat Militer Iran
Iran Meningkatkan Perdagangan dengan Rusia di Tengah Sanksi Barat terhadap Rusia