KLIKANGGARAN -- Krisis energi kian mengkhawatirkan di Eropa. Di Inggris, misalnya, sekitar 60% pabrik berada pada risiko parah untuk ditutup karena tagihan energi di seluruh negara terus meroket.
Penutupan 60% pabrik di Innggris sebab melonjaknya tagihan energi dilaporkan Bloomberg pada hari Sabtu, mengutip jajak pendapat yang dilakukan oleh MakeUK, sebuah kelompok lobi untuk pabrik-pabrik Inggris.
Kelompok lobi menuliskan bahwa hampir setengah dari produsen telah melihat lonjakan tagihan listrik yang lebih dari 100% selama setahun terakhir. Kondisi ini salah satu dampak respons Rusia atas sanksi yang diberikan.
“Krisis saat ini membuat bisnis menghadapi pilihan yang sulit,” kata MakeUK, sikutip RT.com. “Potong produksi atau tutup toko sama sekali jika bantuan tidak segera datang.”
Pihak berwenang Inggris telah berada di bawah tekanan kuat selama setahun terakhir untuk mengatasi krisis energi.
Pemerintah Inggris melakukan beberapa putaran langkah-langkah dukungan diluncurkan untuk membantu konsumen dan bisnis mengatasi biaya yang melonjak.
Menurut indeks manajer pembelian yang diterbitkan oleh S&P Global, sektor pabrik negara itu sudah menurun.
Baca Juga: Reuni Lintas Angkatan 1984-1994 SMAN 1 Rengasdengklok, Panitia Matangkan Persiapan
Sementara itu, survei MakeUK menunjukkan bahwa 13% pabrik telah mengurangi jam operasional mereka atau menghindari periode puncak, dengan 7% menghentikan produksi untuk jangka waktu yang lebih lama.
“Tindakan darurat diperlukan oleh pemerintah baru,” Stephen Phipson, CEO MakeUK, mengatakan kepada Bloomberg. “Kami sudah tertinggal dari pesaing global kami.”
DISCLAIMER: Artikel ini telah tayang dalam bahasa Inggris di RT.com dengan judul "Six in 10 British factories at risk of closing — Bloomberg", baca artikel aslinya KLIK DI SINI.
Artikel Terkait
Tiga Tentara Bayaran Inggris dan Maroko di Ukraina Bakal Dihukum Mati!
Jurnalis Inggris Bongkar Perilaku Media Inggris yang Beritakan Perang Rusia-Ukraina dari Satu Pihak Saja
Pasokan Makanan Inggris Terancam
Saudi Putuskan Rombongan Haji Inggris Tidak Dapat Pesan Paket Ibadah Haji melalui Perusahaan Wisata Haji
Boris Johnson Mundur, Mata Uang Inggris Makin Gagah, Kenapa?
Penulis Asal Inggris dan Penista Agama Islam Salman Rushdie Ditusuk di New York, Boris Johnson Berkicau
Krisis Energi Inggris Mungkin Lebih Buruk dari Kehancuran 2008
Skandal, Perwira Badan Intelijen Kanada Membantu Menyelundupkan Siswi-Siswi Inggris ke Suriah!