KLIKANGGARAN-- Sanksi Barat yang terus berlanjut terhadap Rusia akan merugikan ekonomi global dan dapat memperburuk masalah di AS, kata Anatoly Antonov, Dubes Rusia untuk Washington, dilansir RT.com.
Dubes Rusia untuk Washington itu menanggapi putaran pembatasan terbaru yang diungkapkan oleh Departemen Keuangan AS pada hari Kamis.
“Langkah-langkah yang diumumkan adalah bukti lain dari histeria Russophobic Washington,” kata Dubes Rusia untuk Washington tersebut pada hari Jumat.
“Mereka berjalan seiring dengan upaya untuk menyalahkan Rusia atas ketidakseimbangan ekonomi global, termasuk kenaikan harga bahan bakar,” imbuh Duta besar Rusia untuk Washington itu.
Baca Juga: Muhammad Brilian: Dinas Pariwisata Penyumbang Terbesar PAD Kota Pagar Alam
Antonov berpendapat bahwa sanksi pada akhirnya dapat merugikan AS, “di mana kekurangan makanan tertentu semakin memburuk.”
Diplomat itu tidak merinci barang yang dia maksud. Pemerintah AS saat ini menghadapi kekurangan susu formula bayi di seluruh negeri, yang awalnya dipicu oleh penutupan pabrik karena kekhawatiran kontaminasi pada Februari. Krisis telah memaksa Washington untuk segera mengirimkan susu formula bayi dari luar negeri.
Negara ini telah mengalami kekurangan barang-barang konsumsi lainnya sepanjang tahun, serta kenaikan harga.
Utusan Rusia menambahkan bahwa, bahkan menghadapi sanksi, Moskow siap untuk membayar utangnya tanpa penundaan. Upaya Washington untuk menggagalkan proses ini “hanya akan merusak kepercayaan di AS.”
Baca Juga: Interpol: Senjata yang Dikirim Barat ke Ukraina Bisa Jatuh ke Tangan Penjahat
AS dan sekutunya memberikan sanksi kepada Moskow setelah Krimea memilih untuk meninggalkan Ukraina dan bergabung dengan Rusia pada 2014, dan memberlakukan pembatasan besar-besaran setelah Rusia meluncurkan kampanye militernya di Ukraina pada akhir Februari.
Sanksi tersebut termasuk pembekuan aset Rusia di luar negeri, dengan menargetkan bank negara dan proyek energi, antara lain.
Sementara itu, negara-negara Eropa bersiap menghadapi dampak penghentian bertahap minyak dan gas Rusia.
Uni Eropa juga melarang kapal Rusia memasuki pelabuhannya sebagai bagian dari putaran kelima sanksi yang diberlakukan pada bulan April. Sebelum itu, beberapa perusahaan pelayaran besar menangguhkan layanan ke pelabuhan Rusia.