Sebagai negara netral selama beberapa dekade, Finlandia secara dramatis mengubah taktiknya untuk bergabung dengan aliansi militer setelah serangan Rusia ke Ukraina pada akhir Februari.
Ketika mengajukan keanggotaan NATO, pemerintah Finlandia menjelaskan bahwa mereka melihat ini sebagai pencegah terhadap potensi agresi Rusia. Beberapa jajak pendapat yang dilakukan di negara itu juga menunjukkan bahwa sebanyak 75% orang Finlandia sekarang mendukung bergabung dengan NATO.
Persepsi umum tentang Finlandia sebagai negara netral pada akhirnya mungkin salah, seperti yang dikatakan Komisaris Uni Eropa untuk Kemitraan Internasional Jutta Urpilainen, seorang warga negara Finlandia, kepada grup media Jerman RND pada hari Senin.
“Finlandia belum benar-benar netral. Selama bertahun-tahun, kami semakin terintegrasi ke Barat,” jelas pejabat itu. Menyusul aksesi Finlandia ke UE pada tahun 1995, bergabung dengan NATO adalah “langkah alami berikutnya,” menurut Urpilainen.
Rusia, pada bagiannya, bersikeras bahwa mereka tidak memiliki rencana untuk menyerang tetangganya, menggambarkan keputusan Helsinki sebagai tidak beralasan.
Baca Juga: Foto Terkini di Swiss, Ridwan Kamil Tampak Pantau Pencarian Eril di Sungai Aare Swiss
Moskow telah memperingatkan bahwa jika Finlandia bergabung dengan NATO, Rusia harus meningkatkan kehadiran militernya di utara negara itu dan mengambil langkah-langkah proporsional untuk memastikan keamanannya.***
Artikel Terkait
Jet F-35 yang Dijual ke UEA Ternyata Tidak Boleh Mengungguli Yang Dijual ke Israel
Penjualan Pesawat Tempur F-35 AS ke Qatar, Israel: Bisa Saja Terjadi
Uni Emirat Arab Akan Gigit Jari sebab UU Pemblokiran Penjualan F-35 Disiapkan
Indonesia Ingin Jet F-35, tapi AS Lebih Mendorong Indonesia Membeli F-16 atau F / A-18
Duel Dua Super-Fighters, Siapakah Pemenangnya: F-35 AS atau Su-57 Rusia?
Setelah Menjiplak F-35's Stealth, J-20 China Menduplikasi Fitur Non-Stealth-nya
Pentagon Menghentikan Peningkatan Sistem Logistik Jet Tempur F-35
Konflik Gaza Membayangi Penjualan Jet F-35 ke UEA dan Qatar
Pertemuan Biden-Erdogan Gagal Selesaikan Kebuntuan S-400 dan F-35