Mahasiswa Desak Usut Tuntas Kejanggalan Investasi Telkomsel ke GoTo

photo author
- Jumat, 27 Mei 2022 | 15:02 WIB
Mahasiswa Desak Usut Tuntas Kejanggalan Investasi Telkomsel ke GoTo (dok. Klikanggaran)
Mahasiswa Desak Usut Tuntas Kejanggalan Investasi Telkomsel ke GoTo (dok. Klikanggaran)

KLIKANGGARAN - Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Gerakan Pemuda Pembaharu Bangsa (GPPB) melangsungkan aksi unjuk rasa di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, pada Jumat (27/05) pagi tadi. Massa aksi GPPB menuntut agar pemerintah segera mengusut kejanggalan investasi PT. Telkomsel ke PT. GoTo Gojek Tokopedia.

"Menurut data yang telah kami himpun, pada kuartal pertama tahun 2022 ini Telkom Indonesia telah mengalami kerugian yang belum terealisasi senilai Rp. 881 Miliar. Jika dikonversikan kedalam lembar saham, yang dimiliki oleh Telkomsel di GoTo adalah sebanyak 23,7 miliar lembar atau sama dengan Rp. 270 per lembar saham," papar salah satu koordinator massa aksi.

Melalui penelurusan yang dilakukan oleh tim massa aksi, Telkomsel diketahui melakukan investasi kepada GoTo senilai Rp. 6,4 Triliun pada November 2020 lalu. Namun perkembangan saham GoTo justru anjlok dan menyebabkan kerugian pada Telkom Indonesia. Sebagai catatan, Telkom Indonesia adalah perusahaan induk dari Telkomsel.

Baca Juga: Inilah Kronologi Emmeril Khan Mumtadz atau Eril, Putra Ridwan Kamil Hilang di Arus Saat di Swiss

Sinyal kejanggalan dalam aksi korporasi ini terjadi sejak awal Telkomsel menekan perjanjian investasi. Telkomsel berinvestasi ke GoTo dalam bentuk obligasi yang dapat dikonversi tanpa bunga sebesar US$ 150 Juta dengan tambahan saham preferensi senilai US$ 300 Juta.

"Nilai investasi Telkomsel sangat janggal dan tidak masuk akal. Sebab dalam aturan main dunia bisnis dan keuangan harus ada bunga disana. Bahkan sesama perusahaan negara jika ada pinjaman tetap ada bunga. Nah ini investasi ke swasta kok tanpa bunga, kan aneh," ungkap salah satu orator dari massa aksi.

Massa aksi GPPB juga menyoroti perihal konflik kepentingan yang melibatkan keluarga Thohir. Komisaris Utama GoTo adalah Girbaldi Thohir (akrab dengan Boy Thohir) merupakan kakak kandung dari Menteri BUMN RI Erick Thohir.

Baca Juga: Kabar Duka, Prof. Dr. K.H. Ahmad Syafii Maarif atau Buya Syafii Meninggal Dunia, Apa Sebab?

"Tidak hanya nilai investasi yang janggal. Pihak-pihak di lingkaran investasi ini pun penuh dengan konflik kepentingan,"

"Telkomsel yang membeli saham di GoTo adalah anak usaha dari Telkom Indonesia (Persero) yang merupakan perusahaan plat merah milik BUMN. Jadi analoginya, perusahaan dibawah koordinasi Erick Thohir, berinvestasi dengan nilai yang janggal kepada perusahaan yang Komisaris Utamannya adalah kakak kandungnya sendiri," jelas orator massa aksi.

Lebih lanjut, GPPB menilai ini adalah salah satu bentuk korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) gaya baru. Massa GPPB menuntut agar penegak hukum seperti Kejaksaan Agung dan KPK segera menangkap dan memeriksa Komisaris Utama GoTo yakni Boy Thohir terkait kejanggalan investasi Telkomsel di GoTo.

Baca Juga: Inilah Profil Emmeril Kahn Mumtadz, Anak Pertama Ridwan Kamil yang Hilang Terseret Arus Sungai Aaree di Swiss

"Jika kasus ini tidak kunjung menemukan titik terang, kami tidak segan untuk mendesak Presiden Jokowi untuk memecat Erick Thohir sebagai Menteri BUMN karena terindikasi melakukan KKN di tubuh Kementerian BUMN," tegas koordinator massa aksi.

Aksi tersebut sempat mencuri perhatian publik yang melintas kawasan tersebut. Menurut keterangan yang diterima, massa aksi akan kembali melakukan unjuk rasa hingga tuntutan mereka diindahkan pihak terkait.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Insan Purnama

Sumber: Liputan lapangan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X