Status Gunung Semeru Level II, Ini Rekomendasi BPNB

KLIKANGGARAN – Hari ini langit mendung sedari waktu Subuh. Cuaca ini disusul kabar mendung pula dari Jawa Timur, Gunung Semeru erupsi.

Gunung Semeru mengalami guguran awan panas dan hujan abu vulkanik cukup tebal. Dilaporkan situasi dua kecamatan di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, masih gelap gulita hingga Sabtu sore.

Koordinator Mitigasi Gempa dan Tsunami BMKG, Daryono, membagikan sejumlah video kejadian erupsi Gunung Semeru tersebut pada masyarakat.

Abdul Muhari, Ph.D., Plt. Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, melaporkan, saat ini Gunung Semeru berada pada status level II atau ‘waspada’. Berikut rekomendasi dan arahan dari BNPB:

Baca Juga: Bupati PALI Berikan Penghargaan Kepada Polres PALI Berhasil Ungkap Kasus Curat

Pertama, masyarakat dan pengunjung atau wisatawan agar tidak beraktivitas dalam radius 1 km dari kawah atau puncak Gunung Semeru dan jarak 5 Km arah bukaan kawah di sektor tenggara - selatan.

Masyarakat agar mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai atau lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru. Radius dan jarak rekomendasi ini akan dievaluasi terus untuk antisipasi jika terjadi gejala perubahan ancaman bahaya.

Kedua, masyarakat diharap menjauhi atau tidak beraktivitas di area terdampak material awan panas karena saat ini suhunya masih tinggi.

Baca Juga: Luwu Utara Susun SOP Penanganan Korban Kekerasan Perempuan dan Anak

Ketiga, perlu diwaspadai potensi luncuran di sepanjang lembah jalur awan panas Besuk Kobokan.

Keempat, mewaspadai ancaman lahar di alur sungai atau lembah yang berhulu di Gunung Semeru, mengingat banyaknya material vulkanik yang sudah terbentuk.

Terkait dengan perkembangan erupsi Gunung Semeru, BNPB mengimbau warga untuk tetap waspada dan siaga dengan memperhatikan rekomendasi yang telah dikeluarkan oleh PVMBG.

Baca Juga: Luar Biasa, Marcus dan Kevin Kembali Maju ke Final, Kali ini di BWF Wolrd Tour Finals 2021

BNPB terus memantau dan melakukan koordinasi dengan BPBD setempat dalam penanganan darurat erupsi.